Opini
Opini: Memahami dan Memaknai Indeks Pemberdayaan Gender Sumatera Selatan
Isu terkait gender menjadi perhatian masyarakat terutama bila berkaitan dengan diskriminasi gender yang dialami perempuan
Memahami dan Memaknai Indeks Pemberdayaan Gender Sumatera Selatan
Oleh: Lia Nurliana, S.Si, M.Si
Statistisi Ahli Muda BPS Provinsi Sumatera Selatan
SRIPOKU.COM -- Isu terkait gender menjadi perhatian masyarakat terutama bila berkaitan dengan diskriminasi gender yang dialami perempuan.
Perempuan seringkali menghadapi diskriminasi dan ketidaksetaraan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan.
Kesetaraan gender merupakan hak yang sudah semestinya didapatkan agar laki-laki dan perempuan mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam setiap aspek kehidupan.
Kesetaraan gender adalah salah satu fondasi utama dalam mencapai pembangunan berkelanjutan yang adil dan merata.
Oleh karena itu, upaya untuk mencapai kesetaraan gender bertujuan untuk memastikan bahwa perempuan dan laki-laki memiliki akses yang sama terhadap sumber daya, peluang, dan hak-hak yang diperlukan untuk berkontribusi secara penuh dalam masyarakat.
Salah satu indeks untuk mengukur kesetaraan gender adalah Indeks Pemberdayaan Gender (IDG).
Apa itu IDG?
IDG memperlihatkan sejauh mana kesetaraan gender dalam hal peran aktif perempuan pada dimensi kehidupan politik, pengambilan keputusan, dan ekonomi.
IDG diukur menggunakan beberapa indikator yang diatur oleh BPS. Indikator pertama adalah persentase anggota DPRD menurut jenis kelamin.
Indikator kedua adalah persentase tenaga profesional menurut jenis kelamin, dan yang ketiga adalah sumbangan pendapatan menurut jenis kelamin, yaitu share pendapatan perempuan dan laki-laki terhadap total pendapatan.
Ketika terjadi ketimpangan atau ada satu kelompok yang pencapaian indikatornya jauh lebih tinggi daripada yang lain, maka nilai IDG akan jauh dari 100.
Kenaikan indikator IDG menggambarkan peningkatan peran perempuan sekaligus pengurangan peran laki-laki.
Dengan kata lain kesetaraan gender terjadi apabila partisipasi perempuan dan laki-laki 50:50. Pada saat peran salah satu kelompok di atas 50 persen maka akan terjadi ketimpangan gender.
Perkembangan Pemberdayaan Gender Sumatera Selatan
Keberhasilan dalam bidang pemberdayaan gender di Sumatera Selatan dapat dilihat dari meningkatnya nilai IDG.
Jurang Kesenjangan ala Wakil Rakyat |
![]() |
---|
Pengangguran Terdidik di Sumsel: Kesenjangan Kompetensi dan Kebutuhan Sektor Ekonomi |
![]() |
---|
Apakah Lebih Tepat Bung Hatta Disebut Bapak Ekonomi Kerakyatan, Bukan Lagi Bapak Koperasi ? |
![]() |
---|
Apakah Lebih Tepat Bung Hatta Disebut Bapak Ekonomi Kerakyatan, Bukan Lagi Bapak Koperasi ? |
![]() |
---|
Menilik Kualitas Kesehatan Penduduk Kota Palembang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.