Kasus Dugaan Korupsi di Kemendikbud

PENAMPAKAN Laptop Chromebook yang Menjerat Nadiem Makarim Dugaan Korupsi, Pantas Kepsek Ngeluh

Pengakuan kepala sekolah (kepsek) soal Chromebook terungkap dari segi penggunaan dan juga kondisinya.

Editor: pairat
Misbahudin/TribunBanten.com
PENGAKUAN KEPALA SEKOLAH - Kepala SMP Negeri 5 Cikulur, Lebak, mengaku sekolahnya menerima bantuan Chromebook sebanyak 15 unit dari Kemendikbudristek pada 2022. 

SRIPOKU.COM - Berikut penampakan laptop Chromebook yang dibagaikan di era Mendikbud Nadiem Makarim, pantas dikeluhkan oleh kepala sekolah.

Seperti diketahui kasus dugaan korupsi laptop Chromebook masih menjadi sorotan.

Sebelumnya Kejaksaan Agung tengah mengusut tuntas dugaan korupsi laptop Chromebook di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan (Kemendikbud) pada 2020-2022.

Anggaran pengadaan laptop itu senilai Rp 9,3 triliun.

Mantan Mendikbud Nadiem Makarim ikut terseret.

Eks bos Gojek ini sudah dua kali diperiksa penyidik kejaksaan.

Penyidik Kejagung menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus ini.

Pengadaan laptop itu merupakan bagian dari program digitalisasi pendidikan yang digagas saat Nadiem Makarim menjabat Mendikbud.

Laptop itu dibagikan kepada anak-anak di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di wilayah Indonesia.
 
Namun belakangan  proses pengadaan laptop itu diduga bermasalah.

Kejaksaan Agung menyebut 1,2 juta unit laptop yang dibeli atas arahan Nadiem itu tak bisa digunakan secara optimal oleh guru dan murid.

Baca juga: JAKSA Ungkap Peran Nadiem Makarim dalam Kasus Pengadaan Laptop Senilai Rp 9,3 Triliun, Temui Google

Pengakuan Sekolah yang Menerima Laptop

Di Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau, SMP Negeri 3 Bunguran Timur tercatat sebagai salah satu sekolah penerima bantuan Chromebook.

Kepala Sekolah SMPN 3 Bunguran Timur, Budi Kesumawati membenarkan hal tersebut. 

Meskipun dirinya baru menjabat dua tahun terakhir, namun ia membeberkan ada sekitar 15 unit Chromebook di sekolahnya, meskipun mayoritas kini sudah dalam kondisi rusak.

"Sekitar 10 unit sudah rusak, tinggal 5 yang masih bisa digunakan. Itu pun hanya dipakai saat ujian ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer)," ujarnya kepada TribunBatam.id, Rabu (16/7/2025).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved