Modul Ajar
Contoh Modul Ajar Deep Learning PAI Kelas 12 SMA Bab 8 Sikap Inovatif dan Etika dalam Berorganisasi
Peserta didik kelas XII umumnya memiliki pemahaman dasar tentang ajaran Islam dan nilai-nilai moral. Mereka telah melalui
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Rizka Pratiwi Utami
2. KEMITRAAN PEMBELAJARAN:
Lingkungan Sekolah: Mengajak peserta didik berinteraksi dengan pengurus OSIS, DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) sekolah, atau guru pembina ekstrakurikuler untuk mendapatkan contoh nyata tentang inovasi dan etika berorganisasi.
Lingkungan Luar Sekolah/Masyarakat: Jika memungkinkan, mengundang narasumber dari organisasi masyarakat (misalnya, karang taruna, yayasan sosial) atau praktisi yang relevan untuk berbagi pengalaman. Pemanfaatan sumber-sumber berita atau media massa terkait isu etika dan inovasi dalam organisasi.
3. LINGKUNGAN BELAJAR:
Ruang Fisik: Kelas yang fleksibel untuk diskusi kelompok (misalnya, meja dan kursi dapat diatur ulang), dilengkapi dengan papan tulis/whiteboard dan proyektor.
Ruang Virtual: Pemanfaatan Google Classroom sebagai platform utama untuk berbagi materi, pengumuman, pengumpulan tugas, dan forum diskusi daring. Penggunaan media sosial (terkontrol dan terarah) untuk observasi atau penyebaran informasi terkait proyek.
Budaya Belajar: Mendorong budaya belajar aktif, kritis, saling menghargai perbedaan pendapat, berani berinovasi, dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika dalam berinteraksi.
4. PEMANFAATAN DIGITAL:
Perpustakaan Digital/Internet: Mengakses artikel, jurnal, atau video tentang inovasi dan etika berorganisasi dari perspektif Islam.
Forum Diskusi Daring: Menggunakan fitur forum di Google Classroom untuk diskusi di luar jam pelajaran, mengajukan pertanyaan, atau berbagi sumber.
Padlet/Jamboard: Untuk mengumpulkan ide-ide brainstorming secara kolaboratif.
Mentimeter/Polleverywhere: Untuk survei singkat atau mengumpulkan tanggapan cepat dari peserta didik.
Google Classroom: Sebagai LMS utama untuk manajemen kelas, materi, dan tugas.
Youtube/Platform Video Lain: Menonton video inspiratif tentang inovasi atau studi kasus etika dalam organisasi.
F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
PERTEMUAN 1:
MEMAHAMI KONSEP INOVASI DALAM ISLAM (2 X 45 MENIT)
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)
Mindful Learning: Guru memulai pelajaran dengan salam dan doa. Peserta didik diajak untuk melakukan "deep breathing" atau menenangkan diri sejenak untuk menumbuhkan fokus dan kesadaran diri. Guru dapat memutar lantunan ayat Al-Qur'an singkat tentang berpikir dan berinovasi. (Kesadaran)
Meaningful Learning: Guru menampilkan gambar atau video tentang penemuan-penemuan Islam di masa lampau (misalnya, penemuan Al-Jazari, Ibnu Sina) atau inovasi-inovasi sosial yang terjadi di masyarakat saat ini. Guru mengajukan pertanyaan pemantik: "Bagaimana Islam memandang pentingnya perubahan dan kemajuan?" "Apa itu inovasi menurut pandangan Islam?" (Keterkaitan dengan kehidupan nyata dan relevansi)
Joyful Learning: Guru mengajak peserta didik bermain "Tebak Kata" terkait istilah-istilah inovasi atau kreativitas. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan semangat, menekankan bahwa kita akan belajar bagaimana menjadi pribadi Muslim yang inovatif dan bermanfaat. (Menciptakan suasana positif)
Apersepsi: Guru melakukan asesmen awal (diagnostik) melalui pertanyaan lisan singkat tentang pemahaman mereka terhadap "kemajuan" atau "perubahan" dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.
Diferensiasi Kesiapan: Guru dapat menyiapkan daftar pertanyaan asesmen awal yang bervariasi tingkat kesulitannya.
KEGIATAN INTI (60 MENIT)
Memahami (Understanding) - (30 menit):
Eksplorasi Konsep (Diferensiasi Konten & Proses):
Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil (diferensiasi berdasarkan minat atau gaya belajar, misalnya kelompok yang suka visual, kelompok yang suka membaca, kelompok yang suka audio).
Setiap kelompok diberi LKPD yang berisi dalil naqli (Q.S. Ar-Ra'd [13]:11, Q.S. Al-Hasyr [59]:18, Hadis tentang tajdid) dan kasus-kasus kontemporer terkait inovasi (misalnya, inovasi bank syariah, inovasi dalam pengelolaan zakat, inovasi dakwah digital).
Kelompok menganalisis dalil dan studi kasus untuk menemukan pengertian inovasi dalam Islam, pentingnya, dan ciri-ciri individu inovatif.
Guru menyediakan sumber belajar yang bervariasi: teks dari buku ajar, video pendek tentang sejarah ilmuwan Muslim, infografis definisi inovasi. Guru berkeliling memberikan bimbingan dan pertanyaan pengarah.
Diskusi dan Sintesis: Setiap kelompok mendiskusikan temuan mereka dan merumuskan pengertian serta pentingnya inovasi dalam Islam.
Asesmen Proses: Guru mengobservasi partisipasi dan pemahaman peserta didik selama diskusi.
Mengaplikasi (Applying) - (20 menit):
Merumuskan Contoh Perilaku Inovatif (Diferensiasi Produk):
Setiap kelompok diberi tugas untuk merumuskan minimal 3 contoh perilaku inovatif dalam kehidupan sehari-hari (misalnya, di rumah, sekolah, masyarakat) yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Peserta didik dapat menyajikan contoh perilaku inovatif ini dalam bentuk mind map, daftar ide, atau sketsa singkat.
Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil rumusan mereka.
Diferensiasi Produk:
Peserta didik dengan kemampuan visual dapat membuat infografis, yang memiliki kemampuan menulis dapat membuat esai singkat.
Merefleksi (Reflecting) - (10 menit):
Refleksi Diri:
Guru meminta peserta didik untuk menuliskan di kertas kecil (exit ticket) satu kalimat tentang: "Bagaimana sikap inovatif dapat membantuku menjadi pribadi Muslim yang lebih baik?"
Diskusi Kelas:
Guru memimpin diskusi singkat tentang relevansi sikap inovatif dengan ajaran Islam dan kehidupan masa depan.
KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)
Umpan Balik: Guru memberikan umpan balik umum terhadap diskusi dan presentasi kelompok, menyoroti kekuatan ide-ide inovatif yang muncul.
Merangkum: Guru bersama peserta didik merangkum konsep utama tentang pengertian, pentingnya, dan ciri-ciri sikap inovatif dalam Islam.
Pratinjau: Guru menyampaikan pengantar singkat tentang materi pertemuan selanjutnya: Etika dalam Berorganisasi, menekankan bahwa inovasi harus diiringi etika.
Doa dan Salam: Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam.
PERTEMUAN 2:
ETIKA DALAM BERORGANISASI PERSPEKTIF ISLAM (2 X 45 MENIT)
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)
Mindful Learning: Guru memulai pelajaran dengan salam dan doa. Peserta didik diajak untuk mengamati "Kata Mutiara Islami" tentang etika atau akhlak dalam berinteraksi yang ditampilkan di layar. (Kesadaran)
Meaningful Learning: Guru memantik diskusi dengan mengajukan pertanyaan: "Mengapa etika itu penting dalam berorganisasi?" atau "Apa jadinya jika sebuah organisasi tidak memiliki etika?" Guru bisa menampilkan berita singkat atau video tentang kasus pelanggaran etika dalam organisasi. (Relevansi dan keterkaitan dengan masalah sosial)
Joyful Learning: Guru mengajak peserta didik untuk berpasangan dan berbagi pengalaman singkat tentang "organisasi" (bisa di sekolah atau lingkungan) yang menurut mereka berjalan dengan baik atau kurang baik, kemudian menanyakan mengapa demikian. (Menciptakan suasana positif melalui pengalaman personal)
Apersepsi: Mengulang kembali konsep inovasi dari pertemuan sebelumnya dan mengaitkannya dengan perlunya etika dalam menerapkannya.
Diferensiasi Kesiapan: Guru dapat meminta beberapa peserta didik yang memiliki pengalaman organisasi lebih banyak untuk berbagi di awal.
KEGIATAN INTI (60 MENIT)
Memahami (Understanding) - (30 menit):
Eksplorasi Konsep dan Prinsip Etika (Diferensiasi Konten & Proses):
Peserta didik dibagi kembali ke dalam kelompok. Setiap kelompok diberi LKPD berisi studi kasus etika berorganisasi (misalnya, pengambilan keputusan yang tidak transparan, pembagian tugas yang tidak adil, konflik internal).
Kelompok ditugaskan untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip etika Islam (amanah, musyawarah, adil, tanggung jawab, profesionalisme, dll.) yang relevan dengan kasus tersebut. Guru menyediakan bahan bacaan dari buku ajar atau sumber lain yang menjelaskan prinsip-prinsip ini.
Guru berkeliling, membimbing dan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong pemikiran kritis. Bagi kelompok yang cepat, dapat diberikan studi kasus yang lebih kompleks.
Diskusi Kelompok dan Analisis: Setiap kelompok menganalisis studi kasus dan mengaitkannya dengan prinsip-prinsip etika Islam, lalu merumuskan solusi atau rekomendasi berdasarkan etika Islam.
Asesmen Proses: Guru mengobservasi interaksi, argumen, dan kesesuaian solusi yang diberikan oleh setiap kelompok.
Mengaplikasi (Applying) - (20 menit):
Simulasi Peran/Proyek Mini (Diferensiasi Produk):
Setiap kelompok memilih satu studi kasus etika atau situasi organisasi yang sering terjadi (misalnya, rapat OSIS, pembagian tugas piket, proyek sosial) dan membuat skenario singkat (2-3 menit) yang menunjukkan penerapan etika Islam atau cara mengatasi masalah etika.
Kelompok dapat mempresentasikan skenario mereka dalam bentuk role play atau "simulasi rapat".
Diferensiasi Produk:*Beberapa kelompok mungkin memilih untuk membuat "Kode Etik Sederhana" untuk kegiatan di kelas atau kelompok belajar mereka sebagai produk akhir.
Merefleksi (Reflecting) - (10 menit):
Diskusi Kelas:*Guru memimpin diskusi kelas tentang pelajaran yang didapat dari simulasi/presentasi kelompok. Mengajukan pertanyaan: "Bagaimana etika Islam membentuk karakter individu dalam organisasi?" "Apa tantangan terbesar dalam menerapkan etika di organisasi?"
Koneksi Diri:*Peserta didik diminta untuk menuliskan di buku catatan mereka satu komitmen pribadi tentang bagaimana mereka akan menerapkan etika dalam setiap organisasi yang mereka ikuti di masa depan.
KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)
Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan umpan balik rinci terhadap presentasi/simulasi, menyoroti aspek etika yang sudah baik dan area yang perlu diperbaiki.
Menyimpulkan Pembelajaran: Guru bersama peserta didik merangkum seluruh materi tentang etika dalam berorganisasi menurut Islam, menekankan pentingnya amanah, musyawarah, dan keadilan.
Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru meminta masukan dari peserta didik tentang topik-topik selanjutnya yang relevan dengan kehidupan mereka atau pertanyaan yang masih ingin didiskusikan. Guru memberikan tugas mandiri berupa penulisan esai singkat (150-200 kata) tentang "Pentingnya Inovasi dan Etika bagi Generasi Muda Muslim di Era Global".
Apresiasi dan Doa: Guru memberikan apresiasi atas partisipasi aktif peserta didik dan menutup pelajaran dengan doa serta salam.
Modul Ajar
Contoh Modul Ajar Deep Learning PAI Kelas 12 SMA
Contoh Modul Ajar Deep Learning PAI
Bab 8 Sikap Inovatif dan Etika dalam Berorganisasi
kelas 12 SMA
Deep Learning
PAI
Contoh Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Agama Islam Kelas 12 SMA Bab 7 Ilmu Kalam Semester 1 |
![]() |
---|
Contoh Modul Ajar Deep Learning PAI Kelas 12 SMA Materi Bab 6 Cinta Tanah Air dan Moderasi Beragama |
![]() |
---|
Contoh Modul Ajar Deep Learning PAI Kelas 12 SMA Materi Bab 5 Perkembangan Peradaban Islam di Dunia |
![]() |
---|
Contoh Modul Ajar Deep Learning PAI Kelas 12 SMA Materi Bab 4 Kewarisan dan Kearifan dalam Islam |
![]() |
---|
Contoh Modul Ajar Deep Learning PAI Kelas 12 SMA Bab 3 Munafik dan Keras Hati Tak Akan Pernah Maju |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.