Opini
Peluang Memacu Pertumbuhan Ekonomi Kota Palembang Melalui E-Commerce
Transaksi e-commerce dapat terjadi antar usaha, rumah tangga, individu, pemerintah, dan organisasi swasta atau publik lainnya.
Dalam kurun waktu 2020-2024 pertambahan kontribusi 2 (dua) lapangan usaha ini dalam PDRB Kota Palembang rata-rata hanya bertambah sekitar 0,1 persen per tahun.
Ditinjau dari laju pertumbuhannya lapangan usaha perdagangan besar dan eceran dan lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum merupakan motor pendorong pertumbuhan ekonomi Kota Palembang tetapi sangat fluktuatif.
Di tahun 2022 dan 2023 lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum masing-masing tumbuh sebesar 14,53 persen dan 14,92 persen persen kemudian turun tajam menjadi 8,33 persen di tahun 2024. Sementara itu lapangan usaha perdagangan besar dan eceran di tahun 2023 tumbuh sebesar 8,56 persen kemudian turun menjadi 7,50 persen di tahun 2024.
Angka-angka ini mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Palembang tidak konsisten dalam mempertahankan dan meningkatkan kinerja kegiatan ekonomi penyediaan akomodasi dan makan minum serta usaha perdagangan besar dan eceran.
Secara khusus usaha penyediaan makan minum dan perdagangan eceran yang kenyataannya banyak dikelola UMKM. Oleh karena itu diperlukan upaya lebih konkrit lagi untuk memacu pertumbuhan lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum dan lapangan usaha perdagangan besar dan eceran yang salah satunya melalui e-commerce dalam rangka mencapai percepatan pertumbuhan dari tahun ke tahun.
Sehingga konstribusi 2 (dua) lapangan usaha tersebut bertambah secara siknifikan dalam perekonomian Kota Palembang dan bisa menembus lebih dari 4 persen dan 19 persen di tahun-tahun selanjutnya.
Potensi meningkatkan kegiatan ekonomi digital melalui e-commerce di Kota Palembang sangatlah besar. Sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Selatan ketersedian jaringan internet yang baik dan memadai di Kota Palembang sudah pasti.
Semua wilayah di Kota Palembang dapat terjangkau jaringan internet dengan baik, demikian pula penduduk/rumahtangga yang menggunakan internet dalam kehidupannya sehari-hari sangat tinggi.
Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2024 mengungkapkan bahwa penduduk berumur 5 tahun ke atas di Kota Palembang pernah menggunakan internet dalam 3 bulan terakhir sangat tinggi mencapai sebesar 83,73 persen dan merupakan angka tertinggi di Provinsi Sumatera Selatan.
Dari penduduk berumur 5 tahun ke atas yang menggunakan internet sebesar 99,22 persen melalui media ponsel dan 11,61 persen melalui laptop.
Susenas 2024 juga mencatat bahwa penduduk Kota Palembang berumur 5 tahun ke atas yang menggunakan internet dalam 3 bulan terakhir untuk kegiatan pembelian barang/jasa sebesar 28,59 persen dan penjualan barang/jasa hanya sebesar 5,75 persen.
Angka-angka ini mengungkapkan kegiatan ekonomi digital melalui e-commerce di Kota Palembang masih jauh dari yang diharapkan, khususnya kegiatan penjualan barang/jasa.
Dari sisi pembelian barang/jasa penduduk Kota Palembang tampaknya masih lebih senang mendatangi atau tatap muka langsung dengan produsen ke toko/pasar/mall/pasar swalayan/dll ketimbang melalui platform digital.
Sedangkan ditinjau dari sisi penjualan barang/jasa pelaku UMKM diduga masih gagap teknologi dalam memasarkan produk UMKM-nya dietalase digital atau terkendala kekurangan modal dalam promosi digital, sehingga kurang manarik minat konsumsen.
Walaupun capaian kegiatan ekonomi digital e-commerce di Kota Palembang belum sesuai harapan namun mempunyai punya masa depan cerah.
Konsisten memperkuat infrastruktur digital, tingginya persentase penduduk yang menggunakan internet, intensif melaksanakan pelatihan daring bagi UMKM dengan melibatkan dinas terkait (Diskominfo, Dinas Perindustrian, Dinas Perdagangan, Bappeda, dll), serta memastikan kebijakan protektif bagi usaha UMKM, maka Kota Palembang bisa menjelma menjadi pusat ekonomi digital. Pemerintah Kota Palembang akan menikmati nilai tambah yang tidak kecil dari e-commerce, diantaranya: mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak, membuka dan menciptakan lapangan pekerjaan, merangsang generasi muda menciptakan inovasi ekonomi digital, dll.
Seperti sungai Musi yang sejak berabad-abad lalu menjadi nadi perdagangan di Kota palembang, kini e-commerce bisa menjadi aliran sungai baru penggerak ekonomi Kota Palembang. Siapkah Palembang menjemput gelombang digital ini? Semoga. (*)
| Kunci Sukses SE2026: Keterbukaan Informasi Pelaku Usaha |
|
|---|
| Tantangan Literasi Keuangan Syariah Di Era Digital |
|
|---|
| Arah Baru Tata Kelola: Mendengar Sebelum Mengatur |
|
|---|
| Menjaga Aset Umat dari Perilaku Koruptif dengan Paradigma Baru LPPK Muhammadiyah |
|
|---|
| OPINI : Teknologi Persuasif Dalam AI, Mengubah Pola Perilaku Manusia |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.