Opini

Kota Palembang Menuju Lompatan Pertumbuhan Ekonomi

Kegiatan usaha di lapangan usaha ini bukan lagi sekadar menjual kamar hotel atau sepiring pempek, tetapi menjual kenangan.

Editor: tarso romli
handout
Aharmisa Rahmatullah-BPS Kota Palembang 

Revitalisasi pasar-pasar tradisional dalam semua aspek harus dilakukan termasuk di dalamnya kemudahan dalam akses. 

Apabila terlaksana diyakini akan mampu mendorong penduduk Kota Palembang berbelanja ke pasar-pasar tradisional sehingga UMKM perdagangan bergairah dan konsumsi masyarakat atau rumah tangga meningkat.

Peran dan Kendala
Pemerintah Kota Palembang memegang peran krusial dalam merangsang dan menciptakan lompatan pertumbuhan ekonomi. Posisi pemerintah Kota Palembang bukan sebagai pemain utama, melainkan sebagai konduktor orkestra ekonomi.

Perannya adalah memastikan semua instrumen bermain secara harmonis, menyederhanakan perizinan untuk mengawal realisasi investasi, memberikan kepastian hukum, membangun infrastruktur publik yang vital (baik fisik maupun digital), dan meluncurkan program program peningkatan kapasitas UMKM.

Kendala yang menghambat dan harus diperhatikan Pemerintah Kota Palembang dalam menyongsong lompatan pertumbuhan ekonomi adalah bagaimana meningkatkan efisiensi ekonomi. Setiap rupiah investasi (baca:PMTB) yang tercipta harus harus mampu mendorong seoptimalnya pertumbuhan ekonomi Kota Palembang.

Pada kurun waktu 2022-2024 nilai ICOR (Incremental Capital Out Ratio) Kota Palembang relatif tinggi rata-rata sebesar 8 per tahunnya. Berdasarkan nilai ICOR-nya itu efisiensi investasi dalam menghasilkan atau meningkatkan out put di Kota Palembang masih rendah.

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Palembang sebesar satu persen diperlukan tambahan investasi yang relatif besar. Fenomena itu mengungkapkan masih banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya inefisiensi investasi dalam perekonomian di Kota Palembang.

Secara umum faktor-faktor penyebab inefisiensi investasi, yaitu: perizinan yang berbelit-belit, regulasi yang tidak mendukung, inefisiensi biaya produksi, praktik korupsi, dll.

Oleh karena itu Pemerintah Kota Palembang perlu melakukan kajian mendalam untuk menemukan faktor-faktor penyebab inefisiensi investasi sehingga upaya mencapai lompatan pertumbunan ekonomi sebesar 6 persen di tahun 2025 dan lebih tinggi lagi di tahun-tahun berikutnya bisa tercapai sesuai harapan.

Dengan demikian melalui orkestrasi seluruh potensi ekonomi yang ada secara bersinergi, Kota Palembang memiliki kesempatan emas untuk tidak hanya mencapai target tetapi juga membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat untuk menjadi Kota Palembang Berdaya, Kota Palembang Sejahtera, dan Inklusif. Semoga. (*)

Baca juga: Daftar Nama 33 Pemain Sumsel United Lengkap Dengan Nomor Punggung Untuk Mengarungi Liga Championship

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved