Opini
Merdeka Belajar, Merdeka Beriman: Refleksi Hari Kemerdekaan dalam Bingkai Pendidikan Islam
Dalam Islam, kemerdekaan bukan sekedar lepas dari belenggu penjajahan, tetapi terutama adalah kemerdekaan dari penghambaan kepada selain Allah.
SETIAP tanggal 17 Agustus, bangsa Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan dengan penuh suka cita. Upacara bendera, beragam lomba, dan berbagai kegiatan lainnya yang menjadi simbol syukur atas lepasnya negeri ini dari belenggu penjajahan.
Namun kemerdekaan sejati tidak berhenti pada aspek fisik atau politik semata. Di tengah tantangan global dan krisis moral, muncul pertanyaan mendasar: apakah kita benar-benar telah merdeka dalam berpikir dan beriman? Pendidikan, khususnya pendidikan Islam, memiliki peran strategis dalam meneguhkan makna kemerdekaan sebagai kebebasan yang bertanggung jawab, bukan hanya secara intelektual, tetapi juga secara spiritual.
Kemerdekaan dalam Perspektif Islam
Islam memandang manusia sebagai makhluk yang merdeka sejak ditakdirkan hadir di muka bumi. Dalam konsep Islam, manusia hanya diperbolehkan menghamba kepada Sang Pencipta.
Oleh karena itu, dalam Islam, kemerdekaan bukan sekedar lepas dari belenggu penjajahan bangsa lain, tetapi terutama adalah kemerdekaan dari penghambaan kepada selain Allah. Tauhid menjadi landasan utama kemerdekaan manusia.
Hal serupa disampaikan oleh Umar bin Khattab, “Sejak kapan kamu memperbudak manusia, padahal mereka dilahirkan oleh ibu mereka sebagai orang yang merdeka?” Ayat Al-Qur'an pun menegaskan, “Tidak ada paksaan dalam (memasuki) agama (Islam)” (QS. Al-Baqarah: 256).
Hal ini menandakan bahwa Islam menghargai kebebasan berpikir dan berkeyakinan, asalkan tidak melanggar prinsip ketuhanan dan prinsip kemanusiaan.
Pendidikan Islam hadir bukan sekedar untuk mentransfer pengetahuan, tetapi untuk membentuk manusia yang merdeka secara lahir dan batin.
Kemerdekaan yang dimaksud bukan hanya bebas dari penjajahan fisik, melainkan juga bebas dari belenggu perbudakan, kesyirikan, dan hawa nafsu yang menginginkannya.
Melalui ajaran tauhid, akhlak, dan ilmu yang holistik, pendidikan Islam membimbing manusia agar mewujudkan tujuan hidupnya sebagai hamba Allah yang berakal dan memaafkan.
Manusia diarahkan untuk tidak tunduk kepada selain Allah, tidak diperbudak oleh nafsu duniawi, dan tidak terjebak dalam kebiasaan hidup yang menjauhkan diri dari nilai-nilai ilahiyah.
Dengan demikian, pendidikan Islam berperan sebagai jalan pembebasan sejati, yang menjadikan manusia utuh—berilmu, beriman, dan berakhlak mulia.
Merdeka Belajar: Perspektif pendidikan Islam
Konsep “merdeka belajar” yang digaungkan dalam sistem pendidikan nasional sejatinya sangat sejalan dengan semangat pendidikan Islam. Belajar dalam Islam adalah proses menumbuhkan akal sehat, memperkuat iman, dan menumbuhkan adab.
Pendidikan Islam mendorong peserta didik untuk mencari ilmu tidak semata-mata demi gelar atau jabatan, tetapi sebagai wujud penghambaan kepada Allah (ibadah). Maka, “merdeka belajar” dalam pendidikan Islam berarti pembelajaran yang memerdekakan peserta didik dari diam pada sekedar hafalan tanpa pemahaman, dari budaya instan, dan dari tekanan sistem yang memungkinkan kreativitas.
Guru dan lembaga pendidikan Islam memegang peran sentral dalam membentuk cara berpikir generasi muda. Guru tidak hanya bertugas mentransfer ilmu, tetapi juga menjadi teladan dalam memerdekakan pikiran dari belenggu dogmatisme, kejumudan, dan pola pikir yang sempit.
Dalam semangat “merdeka belajar”, guru harus mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan reflektif—selaras dengan nilai-nilai keislaman yang mendorong pencarian ilmu sepanjang hayat.
Pengoplosan Beras Mengindikasikan Lemahnya Posisi Kosumen? |
![]() |
---|
Menelisik Tren Hunian Hotel di OKU: Antara Tantangan dan Optimisme |
![]() |
---|
NTP dan NTUP Sumsel Turun: Apa Artinya Bagi Ketahanan Petani? |
![]() |
---|
Apresiasi Tinggi untuk Retret Laskar Pandu Satria di Sumsel |
![]() |
---|
Cocopeat : Solusi Media Tanam dari Limbah Sabut Kelapa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.