Berita Palembang

Cerita Penjual Es Dawet di Bawah LRT Jakabaring Palembang, Pingin Gerobak dan Buat Es Dawet Sendiri

"Pinginnya kita punya gerobak dan modal sendiri, gak punya orang lagi, jadi punya penghasilan sendiri," ungkap, pakde yang pendiam ini. 

Penulis: Angga | Editor: tarso romli
sripoku.com/angga azka
Ismanto (66) penjual es dawet ayu di bawah LRT Jakabaring Palembang pingin punya gerobak dan buat sendiri sehingga hasil jualannya tidak terrbagi. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Ismanto (66), penjual es dawet ayu yang sudah 9 tahun menjajakan es dawetnya di Kota Palembang tetap sabar melayani pembeli.

Ketika ditemui di tempat mangkalnya di bawah LRT kawasan Jakabaring Palembang, Ismanto terkesan pendiam.

Sesekali ia menjawab pertanyaan yang diajukan Sripoku.com ketika membeli es dawetnya.

Iswanto dengan penuh harapan, dari pagi hingga sore mencari nafkah untuk keluarga, ia dari Plaju naik angkot ke Jakabaring untuk berjualan berharap jualan esnya habis terjual. 

"Saya naik angkot, rumah saya ada di Plaju, saya ambil barang dan juga esnya saja, gerobaknya saya tinggal di tempat penitipan tikar," ungkapnya. 

Hari ini jualan es Iswanto baru ada 5 pembeli, termasuk wartawan Sripoku.com.

Menurutnya, bahan membuat es dawet didapatinya dari agen.

"Hari ini ada 4 alhamdulillah, dari pagi sampai sore, untungnya gak ada hari ini, habis di ongkos saja," ungkap, bapak 4 anak ini. 

Ismanto, sering mangkal di bawah LRT, Jakabaring ini, ia bisa membuat es dawet ayu sendiri.

Saat ini ia sedang mencari modal untuk berjualan sendiri agar keuntungan dari hasil jualan tidak terbagi. 

"Pinginnya kita punya gerobak dan modal sendiri, gak punya orang lagi, jadi punya penghasilan sendiri," ungkap, pakde yang pendiam ini. 

Bapak empat anak ini mengaku pernah mendapat bantuan dari Polda Sumsel.

Untuk itu ia mengucapkan terimakasih banyak, sebab dengan bantuan itu ia dapat membayar sewa rumahnya di lorong Pahlawan 1, Kecamatan Plaju kota Palembang. 

"Terima kasih, Polda sumsel sudah memberikan bantuan, saya bisa bayar sewa rumah dan membeli sedikit beras," ungkap Iswanto saat di temui di lokasi, (3/12/2024). 

Ismanto yang bisa dipanggil pakde ini, mengakui dari empat anaknya tersebut baru yang nomor 3 sudah bekerja di salah satu jasa pengiriman. 

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved