Breaking News

Berita Palembang

UMROH Mandiri IRT Asal Palembang Ini yang Lebih Fleksibel & Penuh Makna, Biaya Per Orang Rp19 Juta

Total biaya perjalanan mereka mencapai sekitar Rp 75,9 juta atau hampir Rp 19 juta per orang. Hana menekankan pentingnya persiapan matang

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Welly Hadinata
Sripoku.com/Linda Trisnawati (Handout)
UMROH MANDIRI - Hana, ibu rumah tangga asal Palembang saat menjalani Umrah Mandiri. (Dokumen Pribadi) 
Ringkasan Berita:
  • Hana dan Haris, warga Palembang, memilih umrah mandiri demi fleksibilitas waktu dan pengalaman spiritual yang lebih tenang.
  • Biaya umrah mandiri untuk satu orang sekitar Rp 19 juta, dengan persiapan matang dan belajar mandiri.
  • Umrah mandiri memberi kebebasan mengatur jadwal, anggaran, dan perjalanan sesuai kebutuhan keluarga.

SRIPOKU.COM - Melaksanakan ibadah umrah kini tak lagi harus bergantung pada jasa biro perjalanan.

Semakin banyak jemaah memilih umrah mandiri atau backpacker demi fleksibilitas waktu dan pengalaman spiritual yang lebih personal.

Salah satunya adalah Hana, ibu rumah tangga asal Palembang, yang menjalani umrah mandiri bersama suami dan dua anaknya pada pertengahan tahun 2025.

Mereka berangkat pada 28 Juni dan kembali ke Palembang pada 16 Juli 2025, setelah transit di Jakarta dan Abu Dhabi.

“Kami menyesuaikan jadwal dengan libur sekolah anak-anak. Semua kami rancang sendiri, mulai dari tiket, hotel, visa, hingga belajar tata cara ibadah lewat YouTube,” ujar Hana.

Total biaya perjalanan mereka mencapai sekitar Rp 75,9 juta atau hampir Rp 19 juta per orang.

Hana menekankan pentingnya persiapan matang, termasuk suntik meningitis dan polio, serta pemahaman ibadah tanpa muthawif (pembimbing).

“Ibadah terasa lebih khusyuk karena kami bisa mengatur waktu sendiri tanpa tergesa-gesa,” tambahnya.

Keunggulan umrah mandiri menurut Hana adalah kebebasan memilih jadwal, tempat ziarah, dan akomodasi sesuai kebutuhan keluarga.

Ia juga membagikan tips penting seperti berburu tiket promo, memilih hotel strategis, memahami transportasi lokal, dan menguasai bahasa Inggris dasar.

Pengalaman serupa juga dibagikan oleh Haris, warga Palembang lainnya, yang telah beberapa kali menjalani umrah mandiri.

Ia bahkan sempat menetap di Arab Saudi selama dua bulan bersama keluarga.

“Kami sempat ke Al Tuwal dan Dammam. Rasanya seperti ziarah sekaligus petualangan spiritual,” ungkap Haris.

Bagi Hana dan Haris, umrah mandiri bukan sekadar penghematan biaya, tetapi tentang kemandirian, kebebasan, dan kedalaman spiritual dalam menjalankan ibadah di Tanah Suci.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved