Liputan Khusus
Duit Receh Rp500-Rp100 Tak Laku di Sumsel, Pedagang hingga Pembeli Ogah Terima Uang Logam
Fenomena uang logam receh ditolak oleh pedagang atau warung di beberapa daerah di Sumsel marak terjadi.
Penulis: pairat | Editor: Yandi Triansyah
Merry Natalia (32) menuturkan hal yang sama saat Sripoku.com menanyakan keberadaan uang logam di daerah tersebut.
"Kalo di Muntok sudah lamo dak laku, terutamo untuk pecahan 200, 100, tapi kalo 500 masih ado kadang nerimo. kecuali dibawa ke supermarket besar masih diterimo pecahan receh" Beber Merry.
Hal ini juga ditemui juga oleh Ira (33) saat hendak membeli makan di salah satu rest area di daerah Lampung, ternyata uang pecahan logam demikian juga ditolak pedagang.
"Kami dak tau kalo waktu beli makan di rest area, pedagangnyo dak galak dikasih duit logam 200, kebetulan waktu itu ada 5, tapi pas kami sodorkan pecahan kertas 1.000 barulah mereka nerimo" Beber Ira.
Namun lain halnya di Kota Palembang, transaksi menggunakan uang logam dengan pecahan apapun masih berjalan normal.
"Di sini (Palembang) aman-aman bae, nak belanjo warung manisan, kaki limo atau ngemall masih laku galo" ungkap Shafira (29) kepada Sripoku.com.
Sama halnya, di daerah kawasan perairan Jalur Kabupaten Banyuasin transaksi menggunakan uang logam masih umum terjadi.
Dikatakan Miskiah (50), seorang pedagang sembako di Desa Manggar Raya, Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin menuturkan bertransaksi menggunakan uang logam pecahan apa saja di daerahnya masih tetap berlaku.
Fenomena uang logam tak diterima lagi oleh warga beberapa daerah di Sumsel dan luar Sumsel ini bak menimbulkan tanda tanya besar.
Mengingat saat ini, Bank Indonesia masih menerbitkan dan mengedarkan uang pecahan logam tersebut. Dan belum ada pernyataan dari pemerintah untuk menarik kembali uang logam mulai dari pecahan Rp1000 hingga Rp100.
Hingga berita ini ditayangkan, Sripoku.com masih menelusuri fenomena ini, terutama mengonfirmasi kepada pihak terkait.
Mungkin di daerah lain (yang tidak disebutkan di atas) juga masih banyak ditemukan kasus serupa.
Namun di sisi lain, juga masih banyak daerah lain di Sumsel masih tetap bertranskasi menggunkaan pecahan logam.(Sripoku.com/Pairat)
Taktik Licik Pelaku Arisan Bodong Gaet Ratusan Korban, Cari Mangsa Lewat Pamer Kemewahan di Medsos |
![]() |
---|
Warga Masih Buang Sampah di Lahan Kosong, Diberi Umpatan pun Tak Digubris |
![]() |
---|
40 Manhole Trotoar di Palembang Hilang Dicuri, Lengah Bisa Kejeblos di Lubang |
![]() |
---|
Mengintip Bisnis Kos di Sekitar Kampus, Rp 10 Juta Hanya Kamar |
![]() |
---|
Peternak Gelisah Penyakit Mulut dan Kuku Masuk Sumsel, Takut Mewabah Seperti Corona |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.