Liputan Eksklusif

Calon Wako Palembang Mulai Gerilya, Ingin Ngetop Sewa Buzzer

Sejumlah tokoh baik dari petahana hingga penantang mulai menggeliat mengambil hati masyarakat kota pempek di sosial media.

Editor: Soegeng Haryadi
DOK. SRIPO
Sriwijaya Post edisi Senin (19 Oktober 2020); Ingin Ngetop Sewa Buzzer 

PALEMBANG, SRIPO -- Pemilihan Walikota (Pilwako) Palembang masih sekitar 3 tahun lagi, atau tepatnya pada tahun 2023 mendatang.

Akan tetapi, sejumlah tokoh baik dari petahana hingga penantang mulai menggeliat mengambil hati masyarakat kota pempek di sosial media.

Nama-nama seperti Ratu Dewa (Sekda Palembang), Fitrianti Agustinda (Wakil Walikota Palembang), Nasrun Umar (Sekda Sumsel), Akbar Alfaro (DPRD Palembang) dan sejumlah tokoh lainnya tiba-tiba mendadak merakyat di platform sosmed pribadi maupun sosmed pendukung.

Baca juga: Buzzernya Berulah, Paslon Bisa Didiskualifikasi

Dalam mengangkat popularitas para calon kepala daerah ini, terdapat tim buzzer atau pendengung bersembunyi yang bekerja di balik layar.

Mereka bekerja memproduksi konten kunjungan si tokoh ke masyarakat, kinerja, kegiatan pribadi, dan sejumlah prestasi lainnya.

Beragam manuver yang dilakukan di sosial media, secara perlahan membuat branding si calon semakin menguat sebagai sosok tokoh yang peduli dengan masyarakat dan peka akan isu-isu sosial di kalangan menengah ke bawah.

Baca juga: Cerita Timses Pengguna Jasa Buzzer, Dari Biasa Jadi Populer

Selain bertugas membranding si calon baik di media sosial seperti instagram dsn facebook, tim buzzer ini juga berperan mendengungkan isu-isu panas untuk membesarkan branding tokoh politik yang didukung.

Dengan kekuatan besar dalam mempengaruhi suara publik di dunia maya, para buzzer ini memiliki kemampuan kelas wahid untuk membentuk opini publik.

Ketika akan menggiring opini publik pada Pilkada, mereka biasanya akan membuat konten pendongkrak paslon, kemudian memviralkan pesan tersebut dengan akun-akun palsu yang telah disiapkan.

Baca juga: Buzzer Pilkada Bermunculan, Ini Kata Pengamat Politik

Hanan, salah seorang buzzer di Palembang mengaku ia bersama timnya sudah terlibat dalam pilwako tahun 2018. Mereka diajak bergabung oleh salah satu tokoh untuk membantu menaikkan popularitasnya.

Di masa saat ini tugas mereka cenderung cukup ringan, yakni hanya membranding si tokoh sebagai sosok yang merakyat kemudian memviralkanya ke sosial media.

"Pilwako kan masih tiga tahun lagi, jadi tugas kami saat ini hanya mendengungkan sosok merakyat dan memiliki prestasi," katanya, Minggu (18/10).

Baca juga: Buzzer Pilkada Patok Rp 30 Juta

Diakuinya, dalam bekerja menjadi tim buzzer mereka biasanya terdapat 6 orang anggota inti dan belasan orang lainnya yang bertugas sebagai supporting di sosial media.

Akan tetapi, jumlah tim yang diturunkan baru 4 orang. Mereka bertugas mengambil video, foto dan memviralkan kegiatan si tokoh.

"Untuk sekarang konten yang kita produksi masih ringan seputaran kunjungan, kepedulian dan prestasi. Selanjutnya konten ini kita sebar secara masif," jelas pria berambut ikal ini.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved