Virus Corona
Kisah Edho Utama, Pilot Terdampak Covid-19, Kini Banting Setir Buka Usaha Kuliner NTT di Palembang
Edho Utama (25), salah satu pilot maskapai Batik Air yang hampir beberapa bulan terakhir jam terbangnya jauh berkurang dari biasanya.
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pandemi covid-19 atau virus corona memberikan dampak negatif bagi dunia penerbangan di Indonesia.
Dengan semakin berkurangnya minat orang-orang untuk berpergian saat ini membuat sejumlah maskapai mengambil kebijakan untuk mengurangi frekuensi dan rute penerbangan mereka.
Imbasnya, para pilot yang jam terbangnya berkurang mulai banting setir untuk mengisi waktu dengan memulai bisnis kuliner.
• Jarak Aman Covid-19 Minimal 2 Meter, Satgas Covid-19 Muratara: Yang Satu Meter Aja Belum Disiplin
• Tanpa Jalani Tes Swab, Seorang Ibu Rumah Tangga di Pagaralam Dinyatakan Sembuh dari Covid-19
Edho Utama (25), salah satu pilot maskapai Batik Air yang hampir beberapa bulan terakhir jam terbangnya jauh berkurang dari biasanya.
Edho Utama yang kini masih single ini tak hilang langkah, untuk mengisi waktu dirinya memulai usaha kuliner makanan Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kota Palembang.
Edho tak sendiri, ia menggandeng temannya Anis untuk menggeluti usaha kuliner NTT.
Meski berdarah Palembang namun masa kecilnya banyak dihabiskan ikut sang ayah bertugas di NTT, sehingga ia tak cukup kesulitan bila harus mengkombinasikan rasa lokal Palembang dan NTT.
Ia pun memilih makanan olahan Sei Sapi sebagai menu utama.
• Presiden Donald Trump Positif Covid-19, AS Aktifkan Pesawat anti-Nuklir E6-B Mercury
• 14 Santri dari Pondok di Kota Lubuklinggau yang Sembuh dari Covid-19 Diperbolehkan Pulang
Menu olahan ini, merupakan daging sapi asap spesial NTT dan dagingnya dipotong dengan bentuk memanjang.
Proses pengasapan diceritakannya cukup memakan waktu karena daging dibumbui 24 jam baru kemudian diasap 10-12 jam di suhu rendah, tidak gosong dan daging tetap matang.
"Orang Palembang suka pedas dan makanan NTT Sei Sapi ini juga menyajikan sambal khas NTT yakni Lu'at. Makanya tidak terlalu sulit," jelasnya.
Sebelum resmi membuka kedai di Jalan Angkatan 45 Palembang, Edho memasarkan makanan khas NTT melalui online yang bisa diakses dari Gofood dan Grabfood sejak April 2020 kemarin.
• Satu Tahanan di Polrestabes Langsung Diisolasi, Dinyatakan Positif Covid-19
"Ternyata pas kita cek penikmatnya banyak, jadi yang mungkin sebelum pandemi biasa jalan-jalan ke Indonesia timur misal ke NTT jadi sekarang tak perlu lagi jauh-jauh ke sana, terlebih kondisi pandemi ini," katanya.
Guna menjaga rasa otentik NTT, Edho mengaku harus mengirim kayu untuk pengasapan langsung dari NTT. Bahan dasar sambel, seperti daun Kosambi dan siba.