Talang Tuwo

Talang Tuwo, Prasasti Tinggalan Kerajaan Sriwijaya yang Membicarakan tentang Penataan Ruang dan LH

Jika sekarang banyak kerusakan alam terjadi, itu karena kita salah dalam memaknai alam dan hanya melihat dari sudut pandang kepentingan manusia semata

Editor: aminuddin
zoom-inlihat foto Talang Tuwo,  Prasasti Tinggalan Kerajaan Sriwijaya yang Membicarakan tentang Penataan Ruang dan LH
SRIPOKU.COM/WAWAN SEPTIAWAN
Ilustrasi

Ini berkolerasi langsung dengan adagium di masyarakat Melayu yaitu Alam Terkembang Jadi Guru.

Manusia Talang Tuwo bisa diidentifikasi pada beberapa ciri khas :  (1) Yakin dan percaya bahwa dunia ini bukan hanya untuk manusia saja. 

Semua yang ada adalah ciptaan Yang Maha Kuasa dan semua memiliki hubungan yang tak terpisahkan. 

Manusia Talang Tuwo adalah manusia yang bisa menjaga keseimbangan tersebut. 

(2) Yakin dan percaya bahwa keragaman adalah berkah dan itu tergambar dari pengelolaan ruang dan tanaman yang selalu menjunjung tinggi keragaman. 

Manusia Talang Tuwo tidak akan menerima pengelolaan yang memakai prinsip monokultur. 

(3) Yakin dan percaya bahwa jika ia diberi amanah sebagai pemimpin maka ia akan menekankan pada kemakmuran semua makhluk. 

Sikap serakah adalah sikap yang sangat dihindarkan dalam perspektif manusia Talang Tuwo. 

Keserakahan adalah pangkal dari semua masalah.

  

Kemudian yang ke (4) yakin dan percaya bahwa kesalahan dalam penataan dan pengelolaan LH adalah pangkal dari semua masalah dalam ke hidupan. 

Sebaliknya, kemampuan dalam menjalin hubungan yang seimbang antara manusia dengan alam akan membawa pada kemakmuran bersama. 

(5) Yakin dan percaya bahwa Yang Maha Kuasa adalah kekuatan utama yang memberikan kehidupan pada manusia melalui anugerah alam semesta. 

 
Manusia Talang Tuwo yakin akan kekuatan Sang Pencipta dan yakin dengan segala konsekuensi yang akan diberikan jika melanggar ketentuan-Nya. 

(6) Yakin dan percaya bahwa keserasian hubungan sosial antara semua makhluk harus dibina dan diciptakan. 

Tanpa keserasian maka musibah dan kerusakan alam akan senantiasa terjadi. 

 
 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved