Pengamat: PSBB Palembang Belum Maksimal, Pemerintah Terlalu Responsif Tanggapi Penerapan New Normal

Sudah seharusnya siap atau tidaknya new normal ini dijawab oleh para ahli tenaga medis yang lebih memiliki pemahaman tentang krisis kesehatan publik.

Penulis: maya citra rosa | Editor: Sudarwan
Dok SRIPOKU.COM
Live Talk Sumsel Virtual Fest 2020 yang dipandu Host Hj Weni Ramdiastuti yang juga Kepala Newsroom Sripo-Tribun Sumsel, menghadiran ahli mikrobiologi sekaligus Ketua Jubir Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Sumsel, Prof Dr dr Yuwono, M.Biomed dan Pengamat Sosial dan Budaya Sumsel, Bagindo Togar, Jumat (29/5/2020). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pemerintah dianggap terlalu responsif dalam menanggapi akan melakukan New Normal Life.

Pengamat Sosial dan Budaya Sumsel, Bagindo Togar mengatakan bahwa Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) belum maksimal namun pemerintah provinsi dan kota sudah merespon diberlakukannya New Normal Life.

"Persoalannya sekarang PSBB yang kita lakukan ini tidak maksimal, setengah hati, tapi ini pemerintah sudah merespon reaktif penerapan new normal," ujar Bagindo Togar dalam Live Talk bersama Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel yang disiarkan langsung di Channel Youtube SripokuTV dan Tribun Sumsel serta Facebook dan Instagram Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel, Jumat (29/05/2020).

Pakar Epidemiologi : Perlu Evaluasi Sebelum New Normal Diterapkan Mulai Juni

Palembang New Normal, Rumah Ibadah Kemungkinan Belum Dibuka, Tergantung Perkembangan Covid-19

IDI: Palembang Belum Penuhi Kriteria New Normal

Menurutnya harusnya ada evaluasi terlebih dahulu dalam penerapan PSBB yang diberlakukan dua kota, Palembang dan Prabumulih yang baru berjalan belum sampai seminggu.

Seperti yang sebelumnya diterapkan oleh daerah lain yang mengevaluasi pencapaian target penerapan PSBB, kemudian melihat apakah berhasil atau tidak.

Menurutnya, seharusnya persoalan siapkah Sumsel menghadapi new normal harusnya dimulai dengan ukuran bagaimana penanganan covid-19 secara data dan faktanya.

Seperti ukuran kurva yang melandai, perilaku masyarakat yang berubah atau tidak dan sebagainya.

New normal yang mengharuskan masyarakat mengubah sistem kekerabatan sosial hal tersebut tidak mudah.

Dimana orang menginginkan tradisi lama unyuk tidak mengurangi akar sosial dan tradisi.

Sudah seharusnya siap atau tidaknya new normal ini dijawab oleh para ahli tenaga medis yang lebih memiliki pemahaman tentang krisis kesehatan publik.

Ibu-ibu di Lubuklinggau Tolak Rencana New Normal, tak Izinkan Anaknya ke Sekolah Jika Dibuka

Siapkah Masyarakat Sumsel Hadapi New Normal Life? Berikut Ini 7 Hal yang Harus Dipahami

Warga Palembang Siap-siap New Normal! Apa Beda New Normal dan PSBB? Ini Penjelasan Profesor Yuwono

Bukan justru langsung dilempar kepada birokrat yang minim pemahaman mengenai hal tersebut.

"Karena pandemi ini berbeda dengan banjir, tsunami dan karhutla yang bisa diatasi. Tapi pandemi ini baru pertama kali secara global seperti ini," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa garda terdepan tetap ahli kesehatan dan tenaga medis, dengan berkolaborasi pemerintah dalam mengambil keputusan seperti siapkah Sumsel hadapi new normal ini.

Bagindo juga menyampaikan bahwa pemerintah harus jujur dengan publik mengenai kondisi provinsi maupun kabupaten/kotanya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved