Pengamat: PSBB Palembang Belum Maksimal, Pemerintah Terlalu Responsif Tanggapi Penerapan New Normal

Sudah seharusnya siap atau tidaknya new normal ini dijawab oleh para ahli tenaga medis yang lebih memiliki pemahaman tentang krisis kesehatan publik.

Penulis: maya citra rosa | Editor: Sudarwan
Dok SRIPOKU.COM
Live Talk Sumsel Virtual Fest 2020 yang dipandu Host Hj Weni Ramdiastuti yang juga Kepala Newsroom Sripo-Tribun Sumsel, menghadiran ahli mikrobiologi sekaligus Ketua Jubir Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Sumsel, Prof Dr dr Yuwono, M.Biomed dan Pengamat Sosial dan Budaya Sumsel, Bagindo Togar, Jumat (29/5/2020). 

Dengan begitu, publik akan memunculkan rasa empati dimana nantinya publik itu sendiri yang akan membantu dalam pertahanan kesehatan lingkungannya sendiri.

"Libatkan masyarakat, agar tidak muncul kelompok sosial yang sinis kepada pemerintah," ujarnya.

Dalam Live Talk Sumsel Virtual Fest 2020 yang dipandu Host Hj Weni Ramdiastuti yang juga Kepala Newsroom Sripo-Tribun Sumsel, juga menghadiran ahli mikrobiologi sekaligus Ketua Jubir Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Sumsel, Prof Dr dr Yuwono, M.Biomed.

Penjelasan Prof Yuwono Tentang New Normal, Kalau Pemimpin Siap Masyarakat Akan Siap

Siap Berlakukan New Normal, Wali Kota Prabumulih Ridho Yahya Minta Kepala Sekolah Tata Sekolahnya

Andai New Normal Diterapkan, Menteri Airlangga Hartarto: Butuh Peran Penting Anggota Polri dan TNI

Yuwono menyampaikan bahwa new normal adalah budaya dengan mengubah perilaku yang baru dari pola hidup tidak sehat menuju sehat.

Setidaknya ada enam ukuran syarat secara ilmiah dalam kesiapan menghadapi new normal.

1. Pemerintah daerah harus memastikan transmisi lokal harus dikendalikan, dimana berdasarkan data yang harus ada ukurannya.

2. Sistem kesehatan tersedia, mulai dari tenaga medis, alat dan perlengkapan kesehatan, terutama mengindentifikasi kasus positif yang tidak boleh lambat.

3. Risiko penularan sudah terkendali, dengan melihat data dan fakta mengenai masih adakah tempat umum yang berisiko adanya penularan.

4. Langkah pencegahan, dimana pemerintah sudah siap untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 meluas.

5. Kasus impor. Adakah kasus impor yang mana Sumsel di dua kota pertama adalah kasus impor.

6. Partisipasti masyarakat yang paling penting dalam penerapannya.

Menurut Yuwono untuk menuju new normal, penerapannya harus bertahap dan dilakukan dengan bijak.

"Dalam kondisi seperti ini apa saja bisa dilakukan, tapi harus terukur," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved