Menuju New Normal di Sumsel
Siapkah Masyarakat Sumsel Hadapi New Normal Life? Berikut Ini 7 Hal yang Harus Dipahami
Pengamat Sosial dan Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Abdullah Idi. MEd mengatakan Sumsel sebenarnya siap dalam menuju new normal.
Penulis: maya citra rosa | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Banyak muncul pertanyaan, siapkah masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini dua kota dengan jumlah kasus positif Virus Corona terbanyak, Palembang dan Prabumulih untuk menghadapi New Normal Life.
Pengamat Sosial dan Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Abdullah Idi. M.Ed mengatakan bahwa Sumsel sebenarnya sudah siap dalam menuju new normal nantinya.
Berikut ini point-point yang harus masyarakat pahami menuju new normal life.
1. Secara sosial, masyarakat pada umumnya patuh dengan regulasi atau protokoler kesehatan.
Namun hal yang penting, konsistensi penegakan aturan protokoler, termasuk pemberian sanksi yang tegas tapi edukatif selama masa PSBB, yang dapat menjadi kebiasaan nantinya saat new normal dilakukan.
Memasuki new normal, hal ini tergantung sukses atau tidaknya penerapan PSBB dalam menuju new normal.
Masyarakat Sumsel berpotensi sangat siap asalkan aktualisasi atau implementasinya mengedepan standar operasional (SOP) yang telah ditentukan pemerintah.
"Dalam impelementasinya dibutuhkan komitmen, kolektivitas, sinergisitas, dan integritas semua elemen terkait," ujarnya saat diwawancarai via whatsapp, Kamis (28/05/2020).
2. Sedangkan secara ekonomi, masyarakat Sumsel tipe masyarakat kerja keras dan mandiri.
Sehingga pemberian ruang-ruang kegiatan ekonomi tetap harus berlanjut, namun dalam koridor kepatuhan terhadap protokoler kesehatan.
"Social distancing dan physical distancing dengan menjaga jarak dan menghindari kerumunan mutlak diterapkan," ujarnya.
Kesiapan instrumen atau APD kesehatan bagi semua baik tenaga medis, masyarakat, aparat terkait, dan pihak lain tanpa terkecuali mutlak dilakukan.
3. New normal dapat dikatakan sebagai tradisi lama dalam bentuk baru atau disebut neo-tradition.
Dimana dalam banyak hal, sebetulnya masyarakat di bumi nusantara ini sudah melakukannya.
Kebiasaan mencuci tangan dan bagian anggota tubuh lainnya atau bisa juga berwudhu sebelum menunaikan shalat bagi umat muslim sudah dilakukan sebagai perintah agama.
4. Dalam perkembangannya, masyarakat memasuki ilmu pengetahuan dunia modern.