Mata Lokal Desa

Kok Bisa Ada Kata Kerbau di Nama Desa Ulak Kerbau Ogan Ilir Sumsel? Dijuluki Kampungnya Penjahit

Sejarah penamaan Desa Ulak Kerbau, Kabupaten Ogan Ilir yang kini disebut-sebut menjadi kampungnya para penjahit.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Refly Permana
tribunsumsel.com/agung
RUMAH LIMAS - Seorang warga mengunjungi rumah limas di Desa Ulak Kerbau Lama, Jumat (5/9/2025). Rumah limas menjadi ciri khas dari desa yang berada di Kecamatan Tanjung Raja ini. 

Setelah itu, daerah Ulak Kerbau mulai didatangi warga yang mencari tempat perlindungan dari kekejaman penjajah Belanda.

Seiring berjalan waktu, penduduk Ulak Kerbau terus bertambah.

Hingga pada tahun 1968, Ulak Kerbau dimekarkan menjadi Desa Ulak Kerbau Lama dan Ulak Kerbau Baru.

Ruslan sendiri saat ini tinggal di Desa Ulak Kerbau Baru.

Pada tahun 2025, Ulak Kerbau Lama dihuni oleh 2.323 ribu penduduk.

Sementara "adiknya" Ulak Kerbau Baru dihuni 1.793 penduduk.

Luas wilayah kedua desa ini masing-masing kurang lebih 2 ribu meter persegi.

Seperti disebutkan di awal, masyarakat kedua desa ini bermatapencaharian sebagai penjahit pakaian.

Hampir setiap rumah, ada anggota keluarga yang menjalankan usaha menjahit.

Bunyi mesin jahit bersahut-sahutan terdengar jelas saat berada di Desa Ulak Kerbau Lama maupun Ulak Kerbau Baru.

Baca juga: Menguak Asal-usul Senjata Api Kopda Bazarsah yang Digunakan untuk Menembak 3 Polisi di Lampung

Hasil karya warga ini dikirim ke berbagai daerah di dalam maupun luar Sumatera Selatan.

Pekerjaan lainnya yang ditekuni yakni bertani dan berdagang.

"Seperti saya kan berdagang, ada usaha buka konter hp," ucap Ruslan.

Sisi menonjol lainnya dari Desa Ulak Kerbau Lama dan Ulak Kerbau Baru adalah rumah limas.

Menurut Kepala Desa Ulak Kerbau Lama, Aldi Aliaman, ada puluhan rumah limas yang masih berdiri kokoh di desa terebut.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved