Mata Lokal Desa
Melihat Napal Jaringan Desa Singapura OKU, Wahana Seluncuran Alami di Sungai Ogan Digemari Anak-anak
Pantauan di lapangan, napal yang membentang selebar sungai ini menjadi arena bermain favorit saat air sungai mulai surut.
Penulis: Leni Juwita | Editor: Odi Aria
SRIPOKU.COM, BATURAJA- Musim kemarau tiba, dan keceriaan anak-anak kembali mewarnai aliran Sungai Ogan di Desa Singapura, Kecamatan Semidangaji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).
Fenomena alam yang dikenal warga dengan sebutan Napal Jaringan kembali muncul, menjelma jadi wahana bermain air alami yang ramai dikunjungi anak-anak setempat.
Pantauan di lapangan, napal yang membentang selebar sungai ini menjadi arena bermain favorit saat air sungai mulai surut.
Anak-anak terlihat riang berseluncur di atas batuan licin yang dialiri air dari celah-celah napal. Fenomena ini menciptakan efek seperti air terjun mini yang menyegarkan, alami, dan memanjakan mata.
“Alhamdulillah, sejak musim kemarau ini, kami bisa main seluncuran lagi di napal,” ujar Deren, salah satu bocah dari Desa Singapura.
Disebut "napal jaringan" karena formasi batuannya menyerupai jaring nelayan, membentang dari tepi ke tepi Sungai Ogan.
Napal merupakan batuan kalsium karbonat yang mengandung tanah liat dan aragonit.
Di Desa Singapura, formasi napal ini menciptakan gelombang-gelombang alami yang menyisakan celah, di mana air mengalir membentuk air terjun mini.
Di hilirnya, terbentuk kolam alami dengan air yang jernih dan tenang, menjadi tempat anak-anak berenang dan bermain air.
Di atasnya, berdiri jembatan gantung yang menjadi ikon tersendiri.
Selain menjadi penghubung antar wilayah, jembatan ini juga menjadi tempat favorit untuk menikmati panorama napal dari ketinggian.
Tak hanya bermain air, anak-anak desa juga kerap memanfaatkan jembatan gantung sebagai tempat melompat ke sungai tradisi yang disebut warga sebagai "cum cakguman".
Mereka melompat sambil membawa ban mobil bekas, hanyut melewati jeram di celah napal, dan berakhir di kolam tenang di hilir sungai.
Momen ini menjadi bukti kuat hubungan erat masyarakat desa dengan alam sekitarnya. Mereka tumbuh, bermain, dan menjaga lingkungan yang menjadi bagian dari kehidupan sejak turun-temurun.
Sayangnya, potensi wisata alam Napal Jaringan belum tersentuh pembangunan.
| Kok Bisa Ada Kata Kerbau di Nama Desa Ulak Kerbau Ogan Ilir Sumsel? Dijuluki Kampungnya Penjahit |
|
|---|
| Malam Tapai dan Gema Nostalgia,Saat Tradisi Lawas Kembali Menghangatkan Jantung Kayuagung |
|
|---|
| Desa Remayu, Jejak Perdagangan Kuno di Tengah Harta Karun Pecahan Keramik Belanda dan Cina |
|
|---|
| Ruwatan Bumi di Karang Binangun Sumsel : Doa, Budaya, dan Bisikan Leluhur di Tengah Deru Zaman |
|
|---|
| Inovasi Desa Talang Lubuk Banyuasin, Ubah Buah Nipah Jadi Tepung Bernilai Ekonomis Tinggi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.