Modul Ajar

Contoh Modul Ajar Deep Learning Fisika di Kelas 12 SMA Bab 5 Gelombang, Bunyi dan Cahaya Semester 1

Sebelum memulai pembelajaran Bab 5, peserta didik diharapkan sudah memiliki pemahaman dasar tentang konsep gerak

Freepik.com
MODUL AJAR FISIKA - Ilustrasi belajar. Contoh Modul Ajar Deep Learning Fisika di Kelas 12 SMA Bab 5 Gelombang, Bunyi dan Cahaya Semester 1 

SRIPOKU.COM - Berikut ini tersaji referensi Modul Ajar Deep Learning Fisika di Kelas 12 SMA yang merupakan kurikulum terbaru.

Berdasarkan buku teks pelajaran IPA Fisika di Kelas 12 Semester 1 dan Semester 2 Kurikulum Merdeka terdapat 7 Bab materi yang nantinya akan di pelajari, diantaranya yaitu sebagai berikut:

Modul ajar Deep Learning IPA Fisika kelas 12 SMA Materi Bab 5 Gelombang, Bunyi dan Cahaya ini dapat menjadi contoh modul ajar bagi para guru.

Untuk itu, simak contoh IPA Fisika kelas 12 SMA yang akan Sripoku.com jabarkan.

Baca juga: Contoh Modul Ajar Deep Learning IPA Fisika di Kelas 12 SMA/MA Bab 4 Fluida Semester 1

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : IPA (FISIKA)
BAB 5: GELOMBANG, BUNYI, DAN CAHAYA

A.    IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah    :    .....................................................................................
Nama Penyusun    :    .....................................................................................
Mata Pelajaran    :    IPA (Fisika)
Kelas / Fase /Semester    :     XI/ F / Ganjil
Alokasi Waktu     :    12 Jam Pelajaran (6 Pertemuan @ 2 JP)
Tahun Pelajaran    :    20.. / 20..

B.    IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Sebelum memulai pembelajaran Bab 5, peserta didik diharapkan sudah memiliki pemahaman dasar tentang konsep gerak (misalnya, gerak harmonik sederhana, kecepatan, percepatan) dan energi (energi kinetik, energi potensial), yang telah mereka pelajari di jenjang sebelumnya atau bab-bab awal kelas XI. Mereka juga diperkirakan sudah familiar dengan konsep dasar pengukuran, satuan, dan analisis dimensi. Beberapa peserta didik mungkin sudah memiliki pengalaman mengamati fenomena gelombang dalam kehidupan sehari-hari (misalnya, ombak di laut, getaran senar gitar, gema suara). Pemahaman mereka mengenai pentingnya keselamatan dalam percobaan fisika juga diasumsikan sudah ada. Keterampilan dasar dalam memecahkan masalah matematis sederhana dan membaca grafik akan sangat membantu dalam memahami konsep gelombang, bunyi, dan cahaya. Meskipun demikian, pengetahuan spesifik tentang karakteristik dan perilaku gelombang (termasuk bunyi dan cahaya) diperkirakan masih minim atau bahkan belum ada.

C.    KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Materi "Gelombang, Bunyi, dan Cahaya" merupakan jenis pengetahuan konseptual, prosedural, dan sedikit pengetahuan metakognitif.
Jenis Pengetahuan: Peserta didik akan memahami konsep dasar gelombang, karakteristiknya, serta sifat-sifat khusus bunyi dan cahaya (konseptual). Mereka akan mempelajari prosedur perhitungan terkait besaran gelombang, bunyi, dan cahaya, serta merancang percobaan sederhana (prosedural). Selain itu, mereka akan didorong untuk merefleksikan bagaimana fenomena gelombang ini mempengaruhi teknologi dan kehidupan sehari-hari (metakognitif).
Relevansi dengan Kehidupan Nyata: Materi ini sangat relevan karena gelombang, bunyi, dan cahaya adalah fenomena fundamental yang ada di sekitar kita (misalnya, komunikasi nirkabel, instrumen musik, optik kacamata, teknologi ultrasonik, dll.). Mempelajari materi ini akan memberikan pemahaman mendalam tentang dunia fisik dan teknologi di baliknya.
Tingkat Kesulitan: Materi ini memiliki tingkat kesulitan menengah hingga tinggi, melibatkan konsep abstrak, persamaan matematis, dan penalaran fisika yang mendalam. Pengenalan sifat-sifat gelombang (difraksi, interferensi, polarisasi) membutuhkan visualisasi dan pemahaman yang cermat.
Struktur Materi: Materi akan diawali dengan pengenalan konsep dasar gelombang, dilanjutkan dengan karakteristik dan jenis gelombang, kemudian membahas sifat-sifat khusus gelombang bunyi, lalu sifat-sifat khusus gelombang cahaya, dan diakhiri dengan penerapan dalam teknologi.
Integrasi Nilai dan Karakter: Materi ini akan mengintegrasikan nilai-nilai seperti penalaran kritis (dalam menganalisis fenomena fisika dan memecahkan masalah), kreativitas (dalam merancang percobaan atau alat sederhana), kemandirian (dalam memahami konsep dan mengerjakan soal), kolaborasi (dalam percobaan kelompok), serta rasa ingin tahu (terhadap fenomena alam).

D.    DIMENSI PROFIL LULUSAN PEMBELAJARAN
Dalam pembelajaran Bab 5 ini, dimensi profil lulusan yang akan dicapai adalah:
Penalaran Kritis: Peserta didik akan dilatih untuk menganalisis fenomena gelombang, bunyi, dan cahaya, mengidentifikasi hubungan sebab-akibat, serta menerapkan konsep fisika untuk memecahkan masalah.
Kreativitas: Peserta didik akan didorong untuk merancang ide percobaan sederhana, alat peraga, atau mencari solusi inovatif terkait penerapan gelombang dalam kehidupan.
Kolaborasi: Peserta didik akan bekerja sama dalam kelompok untuk melakukan percobaan, menganalisis data, dan mendiskusikan konsep.
Kemandirian: Peserta didik akan mengembangkan kemampuan belajar mandiri, mencari solusi untuk masalah fisika, dan mengambil inisiatif dalam eksplorasi materi.
Komunikasi: Peserta didik akan mengembangkan kemampuan menyampaikan ide, proses, dan hasil percobaan/proyek mereka secara jelas, baik secara lisan maupun tulisan.


DESAIN PEMBELAJARAN

A.    CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) NOMOR : 32 TAHUN 2024
Pada akhir Fase F, peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar gelombang, mengidentifikasi karakteristik dan jenis-jenisnya, serta menganalisis sifat-sifat gelombang bunyi dan cahaya. Peserta didik juga mampu menerapkan konsep-konsep ini dalam memecahkan masalah kuantitatif dan kualitatif, serta mengidentifikasi penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Secara spesifik untuk Bab 5, peserta didik diharapkan mampu:
Mengidentifikasi dan menjelaskan karakteristik dasar gelombang (periode, frekuensi, panjang gelombang, cepat rambat, amplitudo).
Membedakan jenis-jenis gelombang (transversal, longitudinal, mekanik, elektromagnetik).
Menganalisis sifat-sifat gelombang (pemantulan, pembiasan, difraksi, interferensi, polarisasi) pada gelombang bunyi dan cahaya.
Menerapkan prinsip-prinsip gelombang, bunyi, dan cahaya dalam perhitungan sederhana.
Mengidentifikasi penerapan gelombang, bunyi, dan cahaya dalam teknologi modern.

B.     LINTAS DISIPLIN ILMU YANG RELEVAN
Matematika: Perhitungan matematis yang melibatkan trigonometri, aljabar, dan grafik untuk menganalisis besaran gelombang.
Kimia: Konsep cahaya dan hubungannya dengan struktur atom atau reaksi kimia (misalnya, spektroskopi).
Seni Budaya (Musik/Seni Rupa): Hubungan antara frekuensi bunyi dan nada, atau warna dan cahaya dalam seni.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK): Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam komunikasi (radio, televisi, internet).
Geografi/Meteorologi: Gelombang seismik dalam gempa bumi, gelombang suara dalam sonar.
Biologi: Mekanisme penglihatan (cahaya) dan pendengaran (bunyi) pada makhluk hidup.

C.     TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 (2 JP): Pengantar Gelombang dan Karakteristiknya
Melalui pengamatan fenomena sehari-hari dan diskusi, peserta didik dapat menjelaskan konsep dasar gelombang sebagai perambatan energi tanpa perpindahan materi.
Dengan menganalisis video simulasi, peserta didik dapat mengidentifikasi karakteristik gelombang (amplitudo, panjang gelombang, frekuensi, periode, cepat rambat) dan hubungannya secara matematis.
Melalui eksperimen sederhana (misalnya menggunakan tali), peserta didik dapat membedakan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
Pertemuan 2 (2 JP): Jenis-jenis Gelombang dan Persamaan Gelombang
Melalui diskusi dan eksplorasi sumber, peserta didik dapat membedakan antara gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik dengan contohnya.
Dengan bimbingan guru, peserta didik dapat memahami dan menggunakan persamaan umum gelombang berjalan untuk menyelesaikan masalah sederhana.
Melalui latihan soal, peserta didik dapat menghitung besaran-besaran gelombang (frekuensi, panjang gelombang, cepat rambat) berdasarkan data yang diberikan.
Pertemuan 3 (2 JP): Sifat-sifat Gelombang (Pemantulan dan Pembiasan)
Melalui percobaan (misalnya dengan tangki riak atau simulasi), peserta didik dapat mengamati dan menjelaskan fenomena pemantulan (refleksi) gelombang.
Dengan menganalisis percobaan, peserta didik dapat menjelaskan fenomena pembiasan (refraksi) gelombang dan kaitannya dengan perubahan cepat rambat di medium berbeda.
Melalui diskusi, peserta didik dapat memberikan contoh aplikasi pemantulan dan pembiasan gelombang dalam kehidupan sehari-hari (misalnya cermin, lensa).
Pertemuan 4 (2 JP): Sifat-sifat Gelombang (Difraksi dan Interferensi)
Melalui demonstrasi atau simulasi, peserta didik dapat mengamati dan menjelaskan fenomena difraksi gelombang (lenturan gelombang saat melewati celah).
Dengan percobaan (misalnya percobaan celah ganda Young sederhana) atau simulasi, peserta didik dapat mengamati dan menjelaskan fenomena interferensi gelombang (paduan dua gelombang atau lebih).
Melalui diskusi, peserta didik dapat mengidentifikasi kondisi terjadinya interferensi konstruktif dan destruktif.
Pertemuan 5 (2 JP): Gelombang Bunyi dan Cahaya
Melalui eksplorasi video dan diskusi, peserta didik dapat menjelaskan karakteristik khusus gelombang bunyi (misalnya, intensitas, taraf intensitas, efek Doppler).
Dengan melakukan percobaan sederhana, peserta didik dapat menunjukkan sifat-sifat dasar gelombang cahaya (misalnya, pemantulan, pembiasan).
Melalui diskusi, peserta didik dapat membedakan antara sumber bunyi dan sumber cahaya, serta karakteristik unik masing-masing.
Pertemuan 6 (2 JP): Aplikasi Gelombang, Bunyi, dan Cahaya dalam Kehidupan dan Teknologi
Melalui studi kasus dan riset kelompok, peserta didik dapat mengidentifikasi berbagai aplikasi gelombang (misalnya, ultrasonografi, gelombang radio) dalam teknologi modern.
Dengan menganalisis contoh, peserta didik dapat menjelaskan prinsip kerja alat-alat yang memanfaatkan gelombang bunyi (misalnya, sonar, alat musik).
Melalui presentasi proyek, peserta didik dapat mengkomunikasikan penerapan gelombang cahaya dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi (misalnya, serat optik, laser, alat optik).

D.    TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Topik pembelajaran kontekstual akan berpusat pada fenomena dan teknologi yang melibatkan gelombang, bunyi, dan cahaya yang relevan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Contoh topik yang dapat dieksplorasi:
"Bagaimana Telepon Seluler dan Wi-Fi Bekerja?" (Gelombang elektromagnetik)
"Mengapa Suara Terkadang Menggema di Ruangan Besar?" (Pemantulan bunyi)
"Prinsip Kerja Kacamata dan Lensa Kontak" (Pembiasan cahaya)
"Bagaimana Sonar Membantu Nelayan Menemukan Ikan?" (Gelombang bunyi)
"Efek Doppler dalam Kehidupan Sehari-hari (Sirine Ambulans)"
"Mengapa Kita Bisa Melihat Pelangi?" (Dispersi cahaya)
Peserta didik akan memilih atau merancang ide proyek/diskusi yang sesuai dengan minat mereka dan ketersediaan sumber daya.

E.    KERANGKA PEMBELAJARAN
PRAKTIK PEDAGOGIK:
Metode Pembelajaran: Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning) dan Diskusi Kelompok.
Eksplorasi Lapangan (Mini-Observasi/Studi Kasus): Peserta didik didorong untuk mengamati fenomena gelombang di sekitar mereka (misalnya, getaran senar gitar, efek riak air, pantulan suara di ruangan). Mereka juga dapat mencari berita atau artikel tentang penerapan teknologi gelombang (misalnya, teknologi 5G, MRI).
Wawancara (Opsional/Sederhana): Jika memungkinkan, peserta didik dapat melakukan wawancara singkat dengan guru Fisika, teknisi audio/video, atau bahkan anggota keluarga yang memiliki pengalaman dengan teknologi gelombang untuk mendapatkan perspektif praktis.
Presentasi: Peserta didik akan mempresentasikan hasil proyek atau analisis studi kasus mereka di depan kelas.
MITRA PEMBELAJARAN:
Lingkungan Sekolah: Guru mata pelajaran lain (Matematika, Seni Budaya, TIK), teknisi laboratorium (untuk alat percobaan), komunitas siswa (misalnya, klub Sains/Fisika) untuk kolaborasi.
Lingkungan Luar Sekolah: Industri (melalui studi kasus produk), pusat sains/museum, platform edukasi online (Coursera, edX, Khan Academy) sebagai sumber belajar tambahan.
Masyarakat: Ilmuwan fisika (melalui publikasi atau video), media sosial (untuk tren sains).
LINGKUNGAN BELAJAR:
Ruang Fisik: Laboratorium Fisika dengan peralatan dasar untuk percobaan gelombang (tali, slinki, tangki riak, garpu tala, laser pointer, prisma, cermin, lensa). Kelas yang dapat diatur untuk diskusi kelompok dan presentasi.
Ruang Virtual: Google Classroom sebagai pusat pengumuman, distribusi materi, pengumpulan tugas, dan forum diskusi. Simulasi interaktif online (PhET Interactive Simulations, Walter Fendt) untuk memvisualisasikan konsep gelombang.
Budaya Belajar:
Kolaboratif: Mendorong kerja sama dalam kelompok untuk merancang dan melakukan percobaan, menganalisis data, dan memecahkan masalah.
Berpartisipasi Aktif: Memotivasi semua peserta didik untuk aktif dalam percobaan, diskusi, dan presentasi.
Rasa Ingin Tahu: Memicu minat peserta didik untuk menjelajahi fenomena fisika secara mendalam, mencoba hal baru, dan mencari solusi inovatif.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved