Opini
Menjaga Aset Umat dari Perilaku Koruptif dengan Paradigma Baru LPPK Muhammadiyah
Sebagaimana sabda Rosululloh SAW.; “Barang siapa menipu umat ini, maka ia bukanlah bagian dari kami.” — (HR. Muslim).
KH. Ahmad Dahlan mengajarkan bahwa amal shalih harus diiringi dengan niat yang lurus dan tata kelola yang benar. Dalam tafsir Surah Al-Ma’un yang beliau ajarkan kepada murid-muridnya, beliau menegaskan:
“Agama itu bukan hanya shalat dan zikir, tetapi juga memberi makan anak yatim dan peduli kepada fakir miskin.”
Pesan itu kini menjadi relevan Kembali dengan konteks kekinian. Karena bagaimana kita bisa menolong fakir miskin, membangun sekolah, dan menghidupi dakwah, bila harta umat tidak dijaga dengan amanah?
Seruan untuk Kebangkitan Moral Keuangan Muhammadiyah
Kini saatnya Muhammadiyah memulai babak baru dalam pengawasan dan pembinaan keuangannya. Paradigma lama — yang pasif, seremonial, dan penuh basa-basi — harus ditinggalkan. Paradigma baru harus lahir: pengawasan yang hidup, bermoral, dan berjiwa dakwah. Karena pengawasan keuangan sejatinya bukan semata urusan administrasi, tetapi ibadah sosial dan jihad moral.
Sebagaimana dikatakan oleh KH. AR Fachruddin:
“Jika kamu diberi amanah oleh Muhammadiyah, anggaplah itu sebagai ujian dari Allah. Jika kamu gagal menjaganya, bukan Muhammadiyah yang rugi, tapi kamu yang akan menyesal di akhirat.”
Kembali ke Ruh Keikhlasan
Kita boleh memiliki harta ratusan triliun, gedung menjulang, dan kampus megah. Tapi jika di dalamnya tidak berdenyut kejujuran dan amanah, maka semua itu tak lebih dari bangunan kosong tanpa ruh.
Paradigma baru pengawasan keuangan Muhammadiyah bukan sekadar memperbaiki sistem, tetapi menghidupkan kembali nilai-nilai luhur pendirinya: ruhul-jihad dan ruhul-ikhlas. Semoga setiap rupiah yang dikelola menjadi berkah, bukan beban; menjadi jalan dakwah, bukan jebakan dunia; menjadi amal jariyah, bukan sumber dosa.
Sebagaimana sabda Rosululloh SAW.;
“Barang siapa menipu umat ini, maka ia bukanlah bagian dari kami.”
— (HR. Muslim).
Semoga LPPK, seluruh pimpinan Persyarikatan dan pimpinan amal usaha-nya dapat menjadikan pesan ini sebagai kompas moral, agar Muhammadiyah tetap tegak sebagai gerakan Islam yang mencerahkan — bukan hanya dalam pikiran dan amal, tetapi juga dalam pengelolaan harta umat, sehingga semakin mendekatkan Muhammadiyah kepada peran rahmatan lil-‘ (*)
Simak berita menak lainnya di sripoku.com dengan mengklik Google News.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.