Berita Viral

Rawan Terjadi Kecelakaan, Ratu Dewa Gercep Perbaiki Jalan Berlubang di Kawasan Parameswara Palembang

Ramai laporan warga perihal jalan Parameswara yang berlobang, wali kota Palembang, Ratu Dewa turun tangan.

Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Odi Aria
Instagram Ratu Dewa
JALAN RUSAK - Wali Kota Palembang Ratu Dewa turun tangan setelah banyak laporan warga mengenai jalan Parameswara yang berlubang dan menyebabkan pengendara motor terjatuh. 
Ringkasan Berita:
  • Wali Kota Palembang Ratu Dewa turun tangan setelah banyak laporan warga mengenai jalan Parameswara yang berlubang dan menyebabkan pengendara motor terjatuh.
  • Perbaikan darurat telah dilakukan, dan Ratu Dewa mengumumkan lewat Instagram bahwa jalan yang sebelumnya membahayakan tersebut kini sudah ditangani.
  • Pengaspalan permanen sedang dikoordinasikan dengan Dinas PUPR Palembang dan Balai Jalan Nasional, terutama karena saat hujan lubang tergenang dan sulit terlihat oleh pengendara.

SRIPOKU.COM - Ramai laporan warga perihal jalan Parameswara yang berlobang, wali kota Palembang, Ratu Dewa turun tangan.

Lantaran berlobang, jalan di Parameswara tersebut sudah memakan korban pengendara motor yang terjatuh.

Melalui Instagramnya, Ratu Dewa mengumumkan bahwa jalan berlobang tersebut kini sudah diperbaiki.

SOSIALISASI - Walikota Palembang Ratu Dewa menghadiri sosialisasi Perwali Nomor 16 Tahun 2025 untuk meminalisir pungli hingga gratifikasi, Selasa (4/11/2025)
SOSIALISASI - Walikota Palembang Ratu Dewa menghadiri sosialisasi Perwali Nomor 16 Tahun 2025 untuk meminalisir pungli hingga gratifikasi, Selasa (4/11/2025) (Kominfo Palembang)

Menurut laporan yang diterima Ratu Dewa, saat hujan jalan tersebut tergenang padahal berlobang cukup dalam.

Pengendara yak tak melihat pun lantas menjadi korban kecelakaan.

Untuk sementara diungkap Ratu Dewa jalan tersebut sudah dilakukan perbaikan rutin dan sudah dikoordinasikan pengaspalan oleh Dinas PUPR Palembang.

"Alhamdulillah semalam sudah dilakulan perbaikan jalan berlobang di daerah jalan parameswara yang kemarin sempet terjadi kecelakaan. 

Banyak laporan dari medsos terkait didaerah sini jalan nyo yang berlobang cukup dalam, kalo hujan tegenang dan dk tejingok oleh pengendara.

Sembari menunggu jugo perbaikan berkala dr Balai Jalan Nasional (@pu_jalan_sumsel), kito sudah koordinasike untuk sementara karena urgent kito lakuke perbaikan rutin pengaspalan oleh dinas PU PR Kota Palembang," tulis Ratu Dewa.

Sebelumnya, kabar perihal jalan rusak di Palembang juga terjadi di daerah Dempo.

Pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di Jalan Dempo II RT 19 RW 04, Kelurahan 20 Ilir II, Kecamatan Kemuning, Palembang, kembali menimbulkan keluhan dari warga sekitar.

Pada Senin (20/10/2025), suara dentuman keras terdengar dari lokasi proyek, yang diduga disebabkan oleh tanah timbunan yang turun di sekitar galian proyek IPAL.

Proyek yang merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Pemerintah Australia ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sanitasi dan air di Kota Palembang.

Namun, proses pembangunan yang berjalan di tanah rawa-rawa ini ternyata menimbulkan sejumlah masalah teknis dan kekhawatiran bagi warga setempat.

Koko, salah satu warga yang rumahnya terletak tepat di depan proyek IPAL, mengungkapkan bahwa suara dentuman keras tersebut disebabkan oleh pasir timbunan yang digunakan untuk menutup bekas galian yang dalam.

 “Kemarin ada suara dentuman keras di depan rumah saya, karena tanah timbunan turun jauh,” ujar Koko, yang khawatir akan keselamatan dan kestabilan tanah di sekitar proyek.

Menurutnya, tanah di lokasi proyek bukanlah tanah asli, melainkan tanah timbunan yang labil dan mudah longsor.

Koko menilai bahwa penimbunan yang dilakukan dengan pasir urug tidak tepat untuk kondisi tanah tersebut.

Seharusnya, tanah timbunan perlu dicampur dengan pasir urug agar lebih padat dan stabil.

"Tanahnya labil, mudah longsor. Seharusnya mereka harus tahu kultur tanah awal," tambah Koko.

Masalah lain yang dikeluhkan warga adalah kurangnya pengawasan dari pihak terkait selama proses pembangunan.

Warga mengaku sering kali melihat pekerjaan yang sudah dilakukan terpaksa dibongkar lagi dan dikerjakan ulang.

Hal ini menambah kekhawatiran warga mengenai kualitas proyek dan dampaknya terhadap lingkungan sekitar.

"Kerjanya berulang-ulang, dan tidak ada satu pun pengawas yang memantau di sini. Begitu pekerjaan salah, dibongkar lagi," ujar Koko.

Dia berharap pemerintah dapat segera menyelesaikan masalah ini agar tidak menambah beban masyarakat yang sudah lama merasakan dampak dari proyek ini.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved