Berita Palembang
Sumsel Provinsi Tertinggi Kedua Pengguna Narkoba di Indonesia, Ada 435 Ribu Orang Pengguna Aktif
Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kembali berada dalam kondisi darurat narkoba.
Ringkasan Berita:
- Sumsel masuk status darurat narkoba dengan prevalensi pengguna aktif mencapai 5 persen atau sekitar 435 ribu orang, berdasarkan survei BNN tahun 2020
- Kelompok usia 15–25 tahun mengalami peningkatan signifikan, sehingga BNN menilai pelajar dan mahasiswa kini menjadi kelompok paling rentan
- BNNP Sumsel fokus pada pencegahan, pemberdayaan masyarakat, dan rehabilitasi gratis
SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kembali berada dalam kondisi darurat narkoba.
Berdasarkan survei Badan Narkotika Nasional (BNN) pada tahun 2020 yang hingga kini menjadi data resmi terbaru Sumsel tercatat sebagai provinsi dengan prevalensi pengguna narkoba tertinggi kedua di Indonesia setelah Sumatera Utara.
Dalam survei tersebut, prevalensi pengguna aktif di Sumsel mencapai 5 persen dari total populasi.
“Artinya, dari 1.000 penduduk Sumatera Selatan, 50 orang dipastikan pengguna aktif narkoba,” ungkap Kepala BNNP Sumsel, Brigjen Pol Hisar Siallagan, saat menjadi narasumber podcast Sripoku TV, Rabu (19/11/2025).
Dengan populasi Sumsel sekitar 8,7 juta jiwa pada saat survei dilakukan, diperkirakan terdapat sekitar 435.000 pengguna aktif narkoba. Angka ini dinilai sangat mengkhawatirkan dan membutuhkan penanganan serius.
Pengguna aktif sendiri didefinisikan sebagai mereka yang masih mengonsumsi narkoba dalam kurun waktu satu bulan terakhir.
Kelompok Usia Muda Semakin Rentan
Meskipun pengguna paling dominan masih berada pada rentang usia 25–45 tahun, BNNP Sumsel mencatat adanya peningkatan signifikan pada kelompok usia 15–25 tahun.
“Ini yang menjadi kekhawatiran kita, karena kelompok ini adalah anak sekolah dan mahasiswa,” kata Hisar.
Menurutnya, pencegahan kini difokuskan untuk memperkuat daya tolak kalangan pelajar dan mahasiswa agar tidak muncul pengguna baru.
BNN memiliki cakupan kerja yang lebih luas dibanding kepolisian. Jika Direktorat Narkoba Polri berfokus pada penegakan hukum, BNN bekerja di tiga lini yakni pencegahan, pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi.
Hisar mengatakan BNN menargetkan pengungkapan jaringan besar peredaran narkotika.
“Dengan keterbatasan anggaran, kami bekerja lebih efektif dan efisien. Targetnya yang besar-besar, sehingga dari jaringannya sampai ke bawah bisa rontok,” ujarnya.
Untuk menekan peningkatan pada usia muda, BNNP Sumsel menggelar penyuluhan bersertifikat, pembentukan peer group (kelompok sebaya) hingga konseling keliling.
Di sisi lain, BNNP memastikan bahwa proses rehabilitasi gratis. Pecandu dengan kategori ringan hingga sedang dapat menjalani rawat jalan sebanyak sekitar delapan kali pertemuan dengan pendampingan dokter dan psikolog.
Hisar menegaskan masyarakat tidak perlu takut melapor atau mengakses layanan rehabilitasi.
“Rehabilitasi itu gratis dan tidak harus rawat inap,” tegasnya.
Hisar menyampaikan pesan khusus untuk generasi muda di Sumsel.
“Fokus pada tujuan dan cita-cita kamu. Jika ada yang mengganggu masa depanmu, jangan diambil. Keputusan hari ini akan menentukan kamu di masa depan. Stay focus, stay healthy, say no to drugs,” tutupnya.
| BRI Region 4 Palembang Salurkan KUR Rp 6,9 Triliun Hingga Oktober 2025 |
|
|---|
| Bertemu Dasco, RDPS Bawa Program Strategis Revitalisasi Rusun hingga Ratusan Truk Sampah |
|
|---|
| Daihatsu Sirion Ringsek Ditabrak Truk dari Belakang Sampai Terputar dan Menghantam Pohon |
|
|---|
| RUU KUHAP Disahkan, Pakar Hukum Muhammadiyah Palembang Soroti Pelemahan Kewenangan Hakim |
|
|---|
| Pengemudi Feeder Palembang Terancam Denda Jika Langgar SOP |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/Kepala-BNNP-Sumsel-Brigjen-Pol-Hisar-Siallagan-saat-menjadi-narasumber.jpg)