Kematian Brigadir Nurhadi

'Sampai Hari Ini Aku Stres' Ibu Misri Datangi UPTD PPA Jambi, Nasib 4 Adik Imbas Ulah Kakak Diungkap

Kedatangan Lita Krisna untuk mendapatkan pendampingan psikologis guna menguatkan dirinya dalam menghadapi tekanan psikologis

Editor: pairat
Tribunjambi.com/Sy Krisdianto Instgaram dan Instagram
PENDAMPINGAN UPTD PPA - Potret Misri Puspita Sari (kiri). Lita Krisna, ibu dari Misri Puspita Sari yang menjadi tersangka dalam kasus kematian Brigadir Muhammad Nurhadi, mendatangi UPTD Provinsi Jambi pada Kamis (17/7/2025) pagi. Kini Lita Krisna datangi UPTD PPA Jambi minta pendampingan. 

SRIPOKU.COM – Ngaku stres pasca anak ditetapkan sebagai tersangka kematian Brigadir Muhammad Nurhadi, Lita Krisna, ibu dari Misri Puspita Sari datangi UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Jambi pada Kamis (17/7/2025) pagi. 

Ia datang bersama adiknya, Neni dan didampingi oleh pihak UPTD Kabupaten Muaro Jambi, Junaidi.

Kedatangan Lita Krisna untuk mendapatkan pendampingan psikologis guna menguatkan dirinya dalam menghadapi tekanan psikologis akibat kasus yang menimpa anaknya.

“Pendampingan ini bertujuan untuk menguatkan dia, karena kasus yang menimpa anaknya beberapa waktu silam,” kata Junaidi.

Pendampingan tersebut berupa penguatan secara psikologis.

Dia menuturkan, sebelumnya PPPA Kabupaten Muaro Jambi mengunjungi Lita Krisna di rumahnya.

SKENARIO GAGAL TOTAL - Potret kolase foto kiri ke kanan, Kompol Yogi, Misri dan Brigadir Nurhadi. Kini terungkap skenario Kompol Yogi ajak Misri berbohong soal kematian Brigadir Nurhadi gagal total.
SKENARIO GAGAL TOTAL - Potret kolase foto kiri ke kanan, Kompol Yogi, Misri dan Brigadir Nurhadi. Kini terungkap skenario Kompol Yogi ajak Misri berbohong soal kematian Brigadir Nurhadi gagal total. (Kolase Sripoku.com/tribunjambi)

Baca juga: Sederet Prestasi Misri, Tersangka Tewasnya Brigadir Nurhadi Sudah Pernah Diundang Jokowi ke Istana

“Selasa kemarin PPPA Kabupaten Muaro Jambi datang berkunjung kerumah,” katanya.

Saat ini, Lita Krisna sedang menceritakan kronologi yang menimpanya kepada pihak UPTD Provinsi Jambi.

Lita Krisna, ibu dari Misri Puspita Sari, mengungkapkan kondisi psikologisnya usai anaknya terlibat dalam pusaran kasus pembunuhan Brigadir Muhammad Nurhadi. 

Kepada petugas UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Jambi, Kamis (17/7/2025) pagi, Lita mengaku mengalami tekanan berat dan stres berkepanjangan akibat kasus tersebut.

Pantauan Tribunjambi.com, ada dua petugas UPTD Provinsi Jambi yang mendengarkan cerita dia.

Seorang petugas bertanya mengenai perasaannya pasca kejadian itu.

Lita mengatakan, dirinya sempat stres pasca kejadian tersebut.

“Sampai hari ini aku stres, apalagi kalau terdengar omongan orang soal kasus itu secara langsung,” katanya.

Dia menuturkan, dia merasa di diskriminasi pasca kasus tersebut.

“Aku tidak tega, kalau adik-adiknya Misri mendapatkan perlakuan diskriminatif, kalaupun ada aku selalu memberi nasehat supaya jangan di tanggapi,” tuturnya.

Saat ini, Lita sedang menunggu pendampingan dari psikolog UPTD Provinsi Jambi.

Latar Belakang Kasus

PARA TERSANGKA - Ketiga tersangka kematian Brigadir Nurhadi di kawasan Gili Trawangan pada April 2025. Mereka adalah Kompol Yogi dan Ipda Haris beserta seorang wanita bernama Misri Puspita Sari.
PARA TERSANGKA - Ketiga tersangka kematian Brigadir Nurhadi di kawasan Gili Trawangan pada April 2025. Mereka adalah Kompol Yogi dan Ipda Haris beserta seorang wanita bernama Misri Puspita Sari. (kolase sripoku.com/istimewa)

Baca juga: SKENARIO Kompol Yogi Gagal Total, Ajak Misri Bohong soal Kematian Brigadir Nurhadi Jangan Cerita

Misri Puspita Sari merupakan satu dari tiga tersangka dalam kasus kematian Brigadir Muhammad Nurhadi, bersama dua aparat kepolisian lain, Kompol I Made Yogi dan Ipda Haris Chandra.

Melalui kuasa hukumnya, Misri mengajukan diri sebagai justice collaborator atau saksi pelaku yang bekerja sama dengan penegak hukum.

Ia mengakui berada di tempat kejadian namun membantah terlibat langsung dalam aksi penganiayaan.

Jika status JC-nya disetujui, Misri berpotensi menjadi kunci pengungkap dugaan pembunuhan berencana terhadap Nurhadi, yang disebut tewas dalam kondisi mengenaskan dan tidak wajar untuk disebut hanya sebagai korban penganiayaan biasa.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved