Mata Lokal Desa

Sejarah Desa Talang Akar di Kabupaten PALI Pernah Bergaung di Panggung Internasional

Talang Akar adalah nama sebuah Desa yang berada di Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI Sumatera Selatan, memiliki latar belakang sejarah yang kaya

|
Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: adi kurniawan
Handout
Talang Akar adalah nama sebuah Desa yang berada di Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI Sumatera Selatan, memiliki latar belakang sejarah yang kaya 

Kehadiran lapangan Talang Akar dan Pendopo (TAP), menjadi dasar pembangunan pipa transmisi minyak Sungai Gerong oleh NKPM di Timur kota Palembang tahun 1926.

Pipa transmisi sepanjang 130 km, dipasang untuk mengirim minyak dari lapangan Talang Akar-Pendopo (TAP) ke kilang pengolahan Sungai Gerong. 

Angka puncak produksi kedua lapangan minyak itu pernah dicapai adalah 43.800 barel (BPOD)  minyak per hari di tahun 1954. 

Namun, keunggulan produksi minyak Talang Akar Pendopo itu hanya bertahan hampir selama dua dekade saja. 

"Memasuki masa kemerdekaan Indonesia produksinya berhasil disalip oleh lapangan kelas raksasa Duri (1941) dan Minas (1944) milik operator Socal-standard Oil California (sekarang Chevron) di wilayah propinsi Riau, "jelasnya.

Masa Transisi Perusahaan Minyak di Talang Akar

Heru mengatakan pada Tahun 1933 SONJ menyatukan sahamnya dengan NKPM menjadi NV Standard Vacuum Petroleum Maatschappij (SVPM), yang kemudian diubah namanya menjadi NV Stanvac. 

"Kalau soal perminyakan sebelum Pertamina itu namanya NKPM (1913), SVPM (Standar Vacuum Petroleum Maatschappij tahun 1933-1953 Belanda dengan Amerika), kemudian berubah PT Stanvac Indonesia atau PTSI (1953- 1963). Barulah setelah kemerdekaan, Stanvac dan eks ladang ladang minyak-nya diambil alih oleh PERMIRI (Perusahaan Minyak Republik Indonesia) hingga kini menjadi nama PERTAMINA," terangnya.

Miliki Rumah Sakit Terlengkap dan Berbagai Fasilitas Lainnya

Antoni Latief (77 tahun) tokoh masyarakat Talang Akar mengatakan sebelum menjadi sebuah Desa, pada masa transisi SVPM menjadi NV Stanvac dan kemudian PTSI Talang Akar dulu nya hanya sebuah kampung yang dipimpin oleh seorang kepala kampung atau Kriye (sebutan pemimpin desa sebelum pesirah).

"Kalau masa transisi nya kita kurang begitu ingat, tapi yang ingat pada waktu peralihan dari SVPM ke NV Stanvac dan PTSI, waktu itu masih ada campur tangan perusahaan luar, belum sepenuhnya milik Indonesia. Talang akar ini disebut Kampung yang dipimpin kepala kampung (Kriye) adapun fungsi dari kepala kampung itu sendiri sekedar menjaga ketertiban karyawan yang ada di Talang Akar, bukan seperti Desa Sekarang," ujarnya.

Banyaknya orang Belanda maupun orang yang urban dari pulau Jawa terutama dari Blora Cepu di Talang Akar tidak terlepas dari adanya kegiatan pengeboran sumur minyak di Talang Akar sejak era kolonial hingga kemerdekaan Indonesia.

"Jadi Talang Akar ini dulu nya merupakan pusat lapangan kerja, sebelum Pendopo saat itu, di Pendopo dulu masih sangat sepi dibandingkan Talang Akar, karena lapangan minyak nya ada disini," tuturnya.

Sebagai pusat kegiatan aktivitas perusahaan minyak Belanda saat itu, Latief juga mengatakan kalau di Talang Akar juga memiliki Rumah Sakit Terlengkap di Sumsel bahkan di Asia Tenggara. Para dokter nya juga merupakan orang-orang dari Belanda, Jerman dan Amerika.

"Pasien dari Sungai Gerong Pelaju itu dirujuk nya ke Talang Akar, selain rumah sakit itu dikhususkan untuk karyawan, fasilitas pengobatannya juga dinikmati untuk warga lokal. Namun terdapat pemisahan dan blok-blok, ada untuk pribumi dan untuk Belanda," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved