Mata Lokal Desa
Sejarah Desa Talang Akar di Kabupaten PALI Pernah Bergaung di Panggung Internasional
Talang Akar adalah nama sebuah Desa yang berada di Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI Sumatera Selatan, memiliki latar belakang sejarah yang kaya
Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: adi kurniawan
"Pada saat itu, untuk menuju ke Talang Lamban Akar hanya bisa di akses melalui wilayah Muba. Karena untuk akses jalan dari Talang Ubi Pendopo belum dibangun pada waktu itu dan masih merupakan hutan belantara," ungkapnya.
Untuk memobilisasi peralatan pengeboran seperti pipa dan lainnya, saat itu ditarik dengan menggunakan kerbau atau sapi.
"NKPM berhasil menemukan sumber minyak di kawasan ini, Lokasi sumur bor No.1 nya berada dikawasan kantor kepala desa Talang Akar saat ini," tuturnya.
Seiring berjalannya waktu, Ekplorasi minyak bumi itu semangkin meningkat, semangkin banyak sumur-sumur bor yang dibuka oleh NKPM.
NKPM juga memobilisasi para pekerja yang berasal dari Jawa, Cepu, Blora dan lain sebagainya untuk bekerja melakukan ekplorasi minyak bumi di Talang Akar.
Perusahaan Belanda itu juga mulai membangun kawasan perkantoran dan pemukiman serta fasilitas-fasilitas pendukung nya.
Kesuksesan NKPM itu berlanjut saat melakukan pengeboran di sumur bor No. 6 pada akhir tahun 1921, yang terbukti mengandung minyak dalam jumlah besar, sehingga membuka pintu bagi eksploitasi sumber daya alam minyak bumi yang melimpah.
"Pada awal tahun 1922 itu, disinilah bermula nya, Sumatra Selatan pernah menjadi sorotan dunia karena penemuan ladang minyak besar bernama Talang Akar. Sumur bor enam itu merupakan sumur bor penghasil minyak terbesar," jelasnya.
Tonggak besar perkembangan industri perminyakan di Sumatra Selatan terjadi saat lapangan Talang Akar ditemukan secara tidak sengaja tahun 1922 ketika NKPM mengebor sumur Talang Akar Nomor 6 yang terlanjur menembus lapisan batu pasir transgresif penyimpan minyak yang sebelumnya bukan menjadi target pemboran.
Dari sebuah penemuan minyak secara tidak sengaja itu, akhirnya mengubah segalanya dan berkembang menjadi ladang minyak terbesar yang ditemukan sebelum Perang Dunia II.
"Setiap lapisan di kedalaman 1300 Feet itu, dinamakan lapisan Talang Akar oleh NKPM, hinggah sampai saat ini menjadi formasi dalam pengeboran minyak bumi, yang diberi nama lapisan Talang Akar Formation (TAF)-E, "terangnya.
Karena lokasi seismik NKPM berdekatan dengan Talang Lamban Akar, maka seiring dengan berjalannya waktu lokasi ini dinamakan lapangan minyak Talang Akar.
Bahkan lapangan minyak Talang Akar menjadi salah satu ikon lapisan reservoir produktif penyumbang lebih dari 75 persen kumulatif minyak di Cekungan Sumatra Selatan, yang disebut terbesar di Nusantara bahkan di Asia Tenggara.
Enam tahun kemudian tepatnya pada tahun 1928, penemuan berlanjut dengan lapangan minyak Pendopo, struktur extension dari lapangan Talang Akar sehingga sering disebut lapangan Talang Akar Pendopo (T.A.P).
Kedua lapangan ini pernah menorehkan catatan penting sebagai lapangan dengan produksi terbesar di Asia Tenggara sebelum terjadi perang dunia ll, yang menghasilkan 20.000 bpod
Melihat Napal Jaringan Desa Singapura OKU, Wahana Seluncuran Alami di Sungai Ogan Digemari Anak-anak |
![]() |
---|
Desa Remayu, Jejak Perdagangan Kuno di Tengah Harta Karun Pecahan Keramik Belanda dan Cina |
![]() |
---|
Ruwatan Bumi di Karang Binangun Sumsel : Doa, Budaya, dan Bisikan Leluhur di Tengah Deru Zaman |
![]() |
---|
Inovasi Desa Talang Lubuk Banyuasin, Ubah Buah Nipah Jadi Tepung Bernilai Ekonomis Tinggi |
![]() |
---|
ASAL Usul dan Legenda Desa Semangus di Musi Rawas Sumsel, Berasal dari Ikan Sema yang Hangus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.