Berita Muba

Anak Digigit Banyak Nyamuk Sehabis Banjir, Warga Sekayu Muba Harap Pemerintah Lakukan Fogging Segera

Warga pun berupaya agar Dinkes, melalui Puskesmas, bisa memprioritaskan fogging bagi wilayah yang terdampak banjir.

Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Ahmad Sadam Husen
Tribun Sumsel/Rahmat Aizullah
Petugas dari salah satu Puskesmas di Kabupaten Muratara melakukan fogging untuk memutus rantai perkembangan nyamuk Aedes Aegypti yang dapat menularkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). 

"Namun nyamuk disini ganas-ganas, gak mempan disemprot anti nyamuk," keluhnya.

PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) mengajak masyarakat di Desa Sungai Rebo, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin untuk menjaga kesehatan dan lingkungan.
PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) mengajak masyarakat di Desa Sungai Rebo, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin untuk menjaga kesehatan dan lingkungan. (Dok. Kilang Pertamina Plaju)

Sementara itu, kasus DBD di Kabupaten Muba menyentuh angka yang cukup fantastis pada awal tahun 2024.

Dari data yang diperoleh dari Dinkes Muba, terdapat 122 kasus DBD pada awal Januari 2024.

Substansi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Muba, Maya Ratna Ekowati, SKM. mengatakan, kasus DBD yang ada di Kabupaten Muba terdapat 122 kasus sampai dengan 24 Januari 2024.

Meroketnya kasus DBD tersebut pada awal tahun disebabkan oleh badai El Nino yang terjadi.

"122 kasus DBD tersebut merupakan data langsung dari sejumlah Puskemas (Pkm) yang ada di Kabupaten Muba."

"Kalau untuk tahun 2023, selama satu tahun hanya terdapat 146 kasus dan awal Januari 2023 hanya terdapat 37 kasus."

"Artinya peningkatan yang terjadi sudah hampir mencapai 100 persen," ungkapnya.

Melihat tingginya kasus DBD, pihaknya mengimbau untuk masyarakat untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Tampungan air alami di barang bekas atau wadah yang bisa menampung air hujan di sekeliling dihimbaunya untuk dibersihkan.

"Kita mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dengan DBD dan mencegahnya dengan pemberantasan sarang nyamuk melalui 3M Plus, dan memantau jentik di rumah masing-masing."

"Dan segera membawa anggota keluarga jika demam lebih dari 2 hari ke Fasyankes terdekat untuk penanganan," jelasnya.

Disinggung mengenai banyaknya keluhan masyarakat terkait banyaknya nyamuk saat banjir, pihaknya bakal melakukan fogging jika pada suatu tempat tersebut telah terdapat kasus DBD.

"Untuk fogging ini, kami sudah ada SOP dari Kementerian Kesehatan."

"Hanya dilakukan jika ada kasus positif lebih dari 1 dan banyak jentik di sekitar rumah penderita."

"Kalau dilakukan tidak sesuai SOP, nanti terjadi resistensi nyamuk atau nyamuk yang kebal terhadap insektisida yang kita pakai untuk fogging," tutupnya.

===

Simak berita Sripoku.com lainnya di Google News

Yuk gabung di Grup Whatsapp resmi Sriwijaya Post buat dapat update info seputar Sumatera Selatan dan Palembang lebih cepat ! (Klik di sini)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved