Opini: Gerak Asimetri Pertanian: Regenerasi Petani dan Nilai Tukar Petani

Dari analisis ini, dapat disimpulkan bahwa rendahnya NTP dapat menjadi faktor krusial dalam penurunan jumlah dan penuaan petani, terutama pada sub-sektor pertanian tanaman pangan di Sumatera Selatan. Oleh karena itu, perlu terus dilakukan upaya nyata untuk meningkatkan NTP melalui berbagai kebijakan yang mendukung dan mempromosikan keberlanjutan ekonomi petani. Kebijakan pertanian tidak boleh hanya memfokuskan pada peningkatan produktivitas pertanian saja, melainkan juga harus mempertimbangkan aspek kesejahteraan petani.

Sensus pertanian dapat menjadi landasan data yang kuat untuk memahami berbagai dinamika kompleks dalam sektor pertanian. Penurunan jumlah petani dan penuaan petani dalam sub-sektor pertanian tanaman pangan adalah isyarat serius yang perlu mendapat perhatian dan tindakan bersama. Dengan mempertimbangkan rendahnya nilai tukar petani sebagai salah satu penyebab potensial, langkah-langkah strategis dapat diambil untuk memperkuat sektor pertanian dan mendorong partisipasi petani dalam jangka panjang.

Langkah-langkah konkret, seperti meningkatkan akses petani terhadap kredit, memberikan pendidikan tentang manajemen usaha pertanian, dan menerapkan teknologi modern, dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat nilai tukar petani. Pemerintah selain merumuskan penetapan harga yang adil untuk produk pertanian juga perlu memberikan insentif tambahan bagi petani untuk terus berkecimpung dalam sub-sektor ini. Salah satu upaya yang telah dilaksanakan saat ini adalah melalui kebijakan subsidi pupuk.

Baru-baru ini, Presiden Jokowi menegaskan komitmen pemerintah untuk meningkatkan produktivitas petani dengan menambah subsidi pupuk. Pernyataan ini disampaikannya dalam acara Pembinaan Petani, Penyuluh Pertanian, dan Babinsa se Provinsi Jawa Tengah di Pekalongan. Selain penambahan subsidi, Presiden juga menyetujui penyederhanaan prosedur pembelian pupuk subsidi untuk memudahkan akses. wacananya, selain dapat menggunakan Kartu Tani, pembelian pupuk subsidi juga dapat dilakukan dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Youtube Sriwijaya Post di bawah ini:

Menurut pandangan penulis, memberikan subsidi pupuk secara langsung kepada petani juga dapat menjadi langkah yang efektif. Saat ini, pemberian subsidi pupuk dilakukan melalui industri pupuk guna menstabilkan atau menurunkan harga pupuk.

Namun, memberikan bantuan subsidi pupuk secara langsung atau tunai kepada petani dapat menjadi alternatif yang dapat mengurangi beban pengeluaran petani secara langsung. Terutama, langkah ini dapat membantu mengatasi biaya pupuk tanpa terpengaruh oleh keterbatasan akses ataupun fluktuasi harga pupuk subsidi di rantai distribusi. Namun tentunya dengan mempertimbangkan besaran luas tanam yang diusahakan oleh masing-masing petani.

Alternatif kebijakan ini juga memiliki potensi memberikan sejumlah manfaat tambahan bagi petani.
Pertama, memberikan keleluasaan kepada petani dalam menentukan jenis dan kualitas pupuk sesuai dengan kebutuhan mereka.
Kedua, solusi ini dapat meningkatkan akses petani terhadap ketersediaan pupuk, memungkinkan mereka untuk membeli pupuk di berbagai lokasi.
Selain itu, langkah ini juga dapat mendukung gerakan Go Organik yang telah gaungkan pemerintah sejak tahun 2010.

Dengan memberikan subsidi pupuk secara tunai, dapat mendorong petani untuk lebih aktif menggunakan, bahkan memproduksi pupuk organik dalam pengelolaan lahan pertanian mereka. Meskipun demikian, alternatif solusi ini tetap memerlukan kajian lebih lanjut, terutama terkait perhitungan besaran subsidi dan prosedur penyalurannya untuk memastikan implementasi yang efektif dan efisien. (*)

Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini: