Liputan Khusus
Taktik Licik Pelaku Arisan Bodong Gaet Ratusan Korban, Cari Mangsa Lewat Pamer Kemewahan di Medsos
Namun masih ada saja masyarakat yang tergiur dan hingga jadi korban meski mereka berasal dari kalangan berpendidikan dan berkecukupan.
Penulis: Leni Juwita | Editor: Odi Aria
Tapi sayangnya info yang diterima justru menyesatkan dan menjebak. Salah satunya informasi tentang arisan atau saham.
Oleh karena itu menurutnya, semua harus waspada terhadap berita atau tawaran yang menjajikan. Jangan mudah tergoda iming-iming keuntungan besar yang menggiurkan.
"Jika ada tawaran atau promosi yang menjanjikan keuntungan di luar akal maka kita harus tegas menolaknya,” katanya.
Intinya tegas Faisal, jangan percaya juga cerita-cerita investasi yang menggiurkan yang ujung-ujungnya penipuan.
Menurut Faisal, kasus arisan bodong juga investasi bodong sudah sering didengar dan menelan korban yang tidak sedikit. Karena itu jangan pernah berpikir untuk cepat dapat untung secara instan . Yang paling penting sekali jangan mudah terjebak dengan janji-janji untung cepat, untung besar dan kaya cepat.
Semua harus berpikir ada proses yang harus dilalui dengan benar dan bertahap.
Sedangkan pengamat sosial yang juga Direktur Eksekutif Forum Demokrasi Sriwijaya (ForDes) Drs Bagindo Togar Butar Butar menyoroti perlunya aparat hukum lebih peka mengawasi operasional kejahatan ekonomi dan tegas tanpa kompromi dalam memberi sanksi.
"Saatnya aparat hukum lebih peka mengawasi operasional kejahatan ekonomi dan tegas tanpa kompromi dalam memberi sanksi," kata Bagindo.
Menurutnya, disadari atau tidak sistem sosial kita telah terjangkit nilai-nilai akan lemahnya etos kerja diikuti oleh kultur pragmatis yang berdampak muncul secara massif sosok hedonis.
Sisi kemewahan dan penonjolan sisi material kata Bagindo, menjadi parameter kesuksesan seseorang. Acapkali tak perduli hal tersebut berdampak hukum, humanisme dan relasi sosial.
"Di sisi lain kecerdasan financial masyarakat kita tak kunjung pesat peningkatannya. Padahal modus operandi berupa arisan, MLM (multilevel marketing), atau money trading telah acapkali menelan korban atau merugikan dana yang beredar di tengah warga," katanya.
Dikatakan, tren memperoleh income passif tak semudah yang dibayangkan. Setiap anggota masyarakat sepatutnya kritis serta tidak tergiur dengan promosi dan provokasi yang tak rasional serta menyisihkan akal sehat.
Korban Ratusan Orang
Secara terpisah, Wakil Direktur Kriminal Umum Polda Sumsel AKBP Tulus Sinaga mengungkapkan dalam kurun waktu beberapa bulan ini ada 12 laporan polisi (LP) yang masuk ke Polda Sumsel (Sumatera Selatan) terkait investasi bodong. Meskipun hanya 12 laporan, tetapi korbannya mencapai ratusan orang.
"Kalau untuk laporan ada 12 laporan, namun untuk korbannya banyak. Mereka menguasakan kepada satu orang. Untuk satu laporan itu ada mencapai puluhan hingga ratusan korban," jelas dia, Sabtu (18/3/2023).
Menurutnya, dari setiap investasi bodong yang dilaporkan pelakunya rata-rata lebih dari satu orang. "Ada yang pelakunya dua orang dan bahkan lebih, karena mereka melakukan penipuan itu rata-rata tidak sendiri," ungkapnya.
Duit Receh Rp500-Rp100 Tak Laku di Sumsel, Pedagang hingga Pembeli Ogah Terima Uang Logam |
![]() |
---|
Warga Masih Buang Sampah di Lahan Kosong, Diberi Umpatan pun Tak Digubris |
![]() |
---|
40 Manhole Trotoar di Palembang Hilang Dicuri, Lengah Bisa Kejeblos di Lubang |
![]() |
---|
Mengintip Bisnis Kos di Sekitar Kampus, Rp 10 Juta Hanya Kamar |
![]() |
---|
Peternak Gelisah Penyakit Mulut dan Kuku Masuk Sumsel, Takut Mewabah Seperti Corona |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.