Waspada, Ini Gejala Omicron XBB 1.5 atau Virus Kraken, Penyebab Lonjakan Covid-19 di AS

Saking menularnya, subvarian ini mengungguli virus Corona Alpha, Beta, Gamma, termasuk Delta selama dua tahun ke belakang.

STR/AFP
FOTO ILUSTRASI -- China melarang penduduknya meninggalkan rumah, dan mengadakan tes massal dalam upaya memerangi wabah virus corona. (Foto diambil beberapa waktu lalu) 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyebutkan bahwa subvarian Omicron ini mempunyai keunggulan daripada subvarian lain.

Untungnya, XBB 1.5 belum terindikasi lebih berbahaya atau serius daripada varian Omicron sebelumnya.

Perlu diketahui juga bahwa subvarian terbaru dari Omicron tersebut juga dijuluki ilmuwan sebagai virus Kraken.

Julukan tersebut diberikan oleh profesor biologi Kanada Dr. Ryan Gregory, sebagaimana diberitakan Fortune.

Vaksinasi Covid-19 di Palembang Square atau PS Mall dari tanggal 13, 14, 15, 16 dan 18 Juli 2022.
Vaksinasi Covid-19 di Palembang Square atau PS Mall dari tanggal 13, 14, 15, 16 dan 18 Juli 2022. (Tribunsumsel.com/Linda Trisnawati)

===

Gejala XBB 1.5

Ilmuwan sependapat bahwa XBB 1.5 begitu menular dan berisiko menyebabkan kasus harian Covid-19 melonjak di berbagai negara.

Tetapi, mutasi baru menyebabkan gejalanya tidak banyak berubah walaupun XBB 1.5 mudah menular.

Berikut gejala-gejala yang ditimbulkan oleh XBB 1.5 sebagaimana dilansir dari Prevention:

  • Diare
  • Batuk
  • Muntah atau mual
  • Sakit tenggorokan
  • Kesulitan bernapas
  • Kehilangan rasa atau bau
  • Pilek atau hidung tersumbat
  • Menggigil atau demam
  • Nyeri otot
  • Kelelahan.

===

Cara mencegah XBB 1.5

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan XBB 1.5 menurut spesialis penyakit menular dan profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt, William Schaffner, M.D.

Salah satunya adalah memakai masker ketika berada di tengah keramaian dan mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Adapun, XBB 1.5 untuk sementara ini tidak menimbulkan long Covid seperti dialami orang yang pernah terinfeksi virus sebelumnya.

Tetapi, Schaffner menyebutkan bahwa ada risiko long Covid terjadi setelah orang terinfeksi oleh virus ini.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved