Siswa Tertembak di Palembang Meninggal

Sosok Fahri, Siswa MTS 2 Muhammadiyah Palembang Tewas Tertembak, Murid Baik tak Banyak Ulah

Kepergian Fahri meninggalkan duka bagi guru dan temannya di MTS 2 Muhammadiyah Palembang.

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Mita Rosnita
Suasana di ruang kelas Fahri (14) usai ia dikabarkan meninggal akibat tembakan peluru nyasar saat tengah bermain bola, Jumat (6/1/2023) 

Usai menerima informasi tersebut, Lina berinisiatif untuk melakukan pengumpulan dana sumbangan kepada seluruh guru dan tidak lupa mengajak seluruh wali murid di kelas 9 sebagai bentuk kepeduliannya kepada kasus yang terjadi.

Dengan segera permintaan Lina pun dilaksanakan oleh salah seorang guru lainnya untuk mengirimkan pesan yang disiarkan di grup WhatsApp.

Melalui uang tersebut dirinya berharap agar biaya pengobatan Fahri dapat sedikit terbantu dan pihak keluarga tidak merasa terbebani.

"Bahkan kami juga berniat untuk memberikan sumbangan itu secara langsung kepada orang tua saat di rumah sakit sekalian membesuk murid kami ini," lanjutnya.

Namun sayang dungguh disayang saat uang hampir terkumpul, Lina justru menerima pesan duka lainnya yang menyebutkan Fahri telah berpulang untuk selamanya akibat kondisi kesehatannya yang terus melemah.

Diakui Lina, dia dan beberapa guru sangat sedih saat mengetahui hal itu, mengingat Fahri sendiri merupakan sosok murid yang baik dan tidak banyak ulah.

"Uang yang hampir terkumpul belum sempat diberikan, Fahri akhirnya meninggalkan kami semua. Ini membuat kami sangat terpukul," ujar dia.

Terlebih saat dia harus mengenang Fahri melalui foto kondisi terakhir yang dikirimkan orang tua korban, "kondisi terkahir yang kami tahu, anak ini sudah dipasang selang oksigen," lanjut dia lagi.

Sementara itu, Wakil Ismuba MTs Muhammadiyah 2 Palembang sekaligus Guru Olahraga Luberiadi (33) juga turut menjadi saksi atas kesedihan yang menimpa keluarga korban saat pihak sekolah melayat ke rumah Fahri pada hari Kamis (5/1/2023) lalu.

"Saat datang kesana kami sangat sedih, kami berharap agar kedua orang tua dan keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan kebahagiaan setelah duka ini," sampainya.

Dia juga mengatakan selama ini Fahri merupakan murid teladan yang selalu aktif dalam mengikuti pelajaran yang dia sampaikan.

Selain itu Fahri dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tidak pernah mengganggu teman satu kelasnya, tidak hanya guru seluruh teman-temannya pun juga terlihat sangat kehilangan Fahri.

"Sebelumnya pun saat meminta sumbangan kepada guru dan wali murid kami juga melibatkan anak-anak IPM, hal ini menjadi bukti kalau banyak yang sayang dan peduli dengan almarhum Fahri," sambung dia.

Namun saat ditanya terkait kronologi lebih lanjut, Luber mengatakan bahwa pihak sekolah hanya mengetahui cerita saat Fahri telah dirawat di tumah sakit.

Sebab dirinya juga harus berempati atas rasa kehilangan yang melanda kedua orang tua korban, sehingga tidak bisa untuk menanyakan secara rinci atas musibah tersebut.

Hanya saja dia meminta agar semua guru dan rekan-rekan Fahri dapat memberikan doa terbaik agar almarhum diterima disisi Tuhan yang maha kuasa.

"Semoga amal ibadah murid kami ini dapat diterima oleh Allah SWT," tutupnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved