Cegah Stunting Sejak Awal, Peran Keluarga Esensial
Begitu besar peran keluarga dalam kehidupan, Michael J. Fox pun berkata, "Family is not an important thing. It's everything."
Ini berpotensi mengancam kesejahteraan.
Prevalensi stunting di Indonesia tergolong tinggi.
Menurut Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019, angka stunting di Indonesia mencapai 27,7 persen.
Ini berarti dari 100 balita di Indonesia, sekitar 27–28 diantaranya menderita stunting.
Angka tersebut masih melebihi batas atas ambang stunting sesuai rekomendasi WHO yaitu kurang dari 20 persen.
Data menurut provinsi menunjukkan: dari 34 provinsi, hanya empat provinsi yang memiliki prevalensi stunting di bawah 20 persen.
Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Keempat provinsi tersebut adalah Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, dan Bali.
Di Sumatera Selatan sendiri, angka stunting pada tahun 2019 mencapai 28,98.
Mengingat pandemik COVID-19 sangat berdampak pada pendapatan masyarakat, kekurangan gizi dan stunting kian rentan menimpa balita Indonesia.
Upaya-upaya pengentasan stunting jadi kian sulit.
Akibatnya, demi mencapai target prevalensi stunting sebesar 14 % di tahun 2024, Indonesia harus berkerja ekstra keras.
Tanggapan Kebijakan
Pemerintah telah menetapkan stunting sebagai prioritas pembangunan nasional.
Namun, implementasi program terkait stunting membutuhkan komitmen kuat dari berbagai pihak.
Termasuk dari pemerintah pusat dan daerah, lembaga sosial kemasyarakatan dan keagamaan, akademisi, organisasi profesi, media massa, dunia usaha/mitra pembangunan, serta masyarakat umum.