Mimbar Jumat
Guru Ngaji Tikar. Tradisi Pembelajaran Al-Qur’an Masyarakat Melayu yang Dilupakan
Tradisi belajar membaca al-Qur’an di masyarakat melayu masih menggunakan pola belajar yang dibimbing oleh seorang guru ngaji tikar.
Sedangkan kelompok murid ngaji surat besak menggunakan mushaf al-Qur’an yang dibaca secara terus menerus di hadapan guru sampai tamat.
Metode yang digunakan pada tradisi ngaji tikar sering disebut dengan metode turutan atau ngaji turutan.
Metode turutan mengacu pada cara belajar membaca al-Qur’an yang diawali oleh bacaan guru dan kemudian ditiru (dituruti) oleh murid se telah bacaan guru.
Tradisi pembelajaran pada ngaji tikar berlangsung sangat la ma, sampai berbulan-bulan karena harus tamat membaca al-Qur’an secara ber urutan sampai selesai.
Biasanya pada saat murid telah menyelesaikan pembacaan al-Qur’an 30 Juz di hadapan guru, dilakukan selebrasi dalam sebuah acara yang dise but ngatam qur’an.
Pada acara ini orang tua murid mengadakan kenduri den gan menyediakan ma-kanan untuk dimakan bersama di rumah guru ngaji sebagai tanda syukur.
Sam pai di sini, proses pembelajaran ngaji tikar selesai dan murid disarankan untuk terus membaca al-Qur’an sebagai kebiasaan yang tidak boleh ditinggalkan selama ha yat masih dikandung badan.
Kebiasaan membaca al-Qur’an ini merupakan tra disi masyarakat melayu sejak masa lampau.
Mendidik Adab Melalui Tradisi Ngaji Tikar
Fokus tradisi ngaji tikar untuk belajar membaca al-Qur’an lebih didorong oleh mo-tivasi untuk menjadi sebaik-baik manusia.
Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Motivasi ini didasarkan pada hadits Na bi: Khairunnas man ta’allam al-Qur’an wa ‘allamahu, bahwa sebaik-baik ma nusia adalah orang yang belajar al-Qur’an dan mengajarkannya.
Belajar membaca kitab suci tidak hanya persoalan dapat mengeja huruf dan membaca kalimat saja.
Ada nuansa pengajaran adab (ta’dib) dalam tradisi ngaji tikar.
Murid-murid selalu dididik untuk berpakaian baik dan rapi pada saat mengaji.
Tidak boleh mengo brol dan berkelakar jika menuju tempat mengaji.