Temuan di Pulau Kemaro Palembang, Rupanya Bukan Bungker Jepang Tapi Terkait Proyek Jembatan Ampera
Tetapi hal tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya, karena penemuan ini masih tertanam di tanah, dan baru ditemukan hari ini bersama peserta SCB.
Penulis: maya citra rosa | Editor: RM. Resha A.U
Laporan wartawan Maya Citra Rosa
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Setelah tim survei Balai Arkeologi (Balar) Sumsel menyusuri bagian timur Pulau Kemaro, hari ini giliran rombongan Sahabat Cagar Budaya (SCB) Palembang yang melihat kembali penemuan dugaan bungker Jepang, Sabtu (3/4/2021).
Sekitar 40 orang rombongan dari SCB berangkat dari Dermaga Intirub menuju Pulau Kemaro bagian, tempat ditemukan dugaan bungker, keramik, dan tinggalan lainnya baru-baru ini.
Ternyata tidak hanya kawasan Kelenteng dan pagoda yang ada di Pulau Kemaro, namun di bagian timurnya terdapat kawasan rumah-rumah warga hingga perkebunan.
Baca juga: DPRD Minta Walikota Palembang Mendata Kembali Masyarakat Miskin Baru dan Status Tanah Pulau Kemaro
Baca juga: Sikap Dinas Pariwisata Palembang Atas Temuan Bunker Jepang di Pulau Kemaro, Akses Jalan Harus Dibuat
Sampai di Bungalow yang dibangun oleh pemerintah Kota Palembang, para peserta diajak berjalan kiloan meter untuk sampai ke titik penemuan.
Sampai di lokasi, ternyata kawasan perkebunan warga tersebut sudah mulai dibersihkan, sehingga memudahkan warga melewati jalan.
Menurut Arkeolog dari Balai Arkeologi Sumsel, Retno Purwati, pada survei sebelumnya pada Kamis (25/3/2021), dugaan bungker tersebut baru ditemukan dengan dipenuhi tumbuhan yang menutupinya.
Namun setelah dilihat kembali ditemukan tulisan di atas batuan tersebut, bahwa bebatuan dibuat pada 16 Maret 1963.
Baca juga: BREAKING NEWS : Ditemukan Bungker Jepang hingga Landasan Meriam di Pulau Kemaro
Baca juga: FAKTA Terbaru di Pulau Kemaro Palembang, Pada Tahun 1971 Masih Ditemukan Tulisan Huruf Arab Melayu
Setelah mendapatkan fakta tersebut, dapat disimpulkan sementara bahwa bangunan tersebut bukan bungker peninggalan jepang.
Melainkan beton bekas pembangunan yang berkaitan dengan proyek pembuatan jembatan Ampera pada Tahun 1962-1965.
"Kita pertama kalinya kemarin masih penuh dan tertutupi dengan semak-semak, sekarang sudah dibersihkan, dan ternyata sudah ditemukan tanggal pembuatannya," ujarnya.

Selain fakta terbaru tersebut, Retno juga melihat adanya bekas pembangunan yang diduga dari Kesultanan Palembang Darussalam yang berbentuk benteng.
Tetapi hal tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya, karena penemuan ini masih tertanam di tanah, dan baru ditemukan hari ini bersama peserta SCB.
"Ini bangunannya kemungkinan ada kaitannya dengan kesultanan Palembang, namun kita belum pasti karena kalau benteng kan terbuat dari kayu, itu tadi beton yang mengikuti garis bangunan sebelumnya," ujarnya.
Baca juga: Dzuriyat Kiyai Marogan Mengklaim Pemilik Tanah Pulau Kemaro, Harnojoyo: Selesaikan Lewat Pengadilan
Baca juga: Asal Usul Pulau Kemaro, Legenda Cinta Siti Fatimah dan Saudagar Kaya di Bulan Purnama Cap Go Meh
Selanjutnya rombongan SCB juga melihat titik dimana bekas penemuan bangunan yang dulunya digunakan oleh tahanan PKI.
Letaknya tepat berada di muara sungai, menghadap ke arah Sungai Gerong dan Pertamina, dimana masih banyak ditemukan pecahan genteng dan bata yang sengaja dipecahkan.
"Masih banyak penemuan yang perlu kita lakukan penelitian ulang, setidaknya kita sudah melihat bahwa masih ada yang tertanam, kemungkinan akan kita lakukan ekskavasi," ujarnya.