Perspektif Agama dan Ekonomi

Menyikapi Efek Domino Pandemi : Perspektif Agama dan Ekonomi

Covid-19 yang awal kemunculannya merupakan masalah di bidang kesehatan, kemudian me­ram­­bat dengan cepat ke berbagai permasalahan baik sosial

Editor: Salman Rasyidin
zoom-inlihat foto Menyikapi Efek Domino Pandemi : Perspektif Agama dan Ekonomi
ist
Dr. M. Rusydi MAg

Dan per­so­alan kurangnya fasilitas atau ke­tidak-mampuan ekonomi untuk memiliki Gadget se­bagai media pembelajaran, me­lahirkan persoalan-persoalan baru seperti me­ning­kat­nya tingkat depresi anak, ke­na­kalan remaja, bahkan pernikahan dini, angka per­ce­raian dan kekerasan dalam rumah tangga.

Covid 19 Juga telah mempengaruhi budaya secara signifikan.

Budaya bersalaman, me­­­nengok orang sakit dan menghadiri perayaan telah terbatasi dengan sangat ketat.

Bu­­daya lainnya yang seolah lahir dari kondisi Covid 19 ini adalah wajibnya pe­ng­gunaan masker hampir dalam segala kondisi dan semua tempat umum tanpa kecuali ba­ik oleh orang sehat maupun sakit.  

Padahal selama ini masker hanya digunakan o­leh pengendara roda dua ataupun untuk alasan medis baik oleh dokter, pasien, a­taupun masyarakat yang menghindari polusi udara.

Budaya lainnya yang menguat pada masa ini adalah belanja dan atau transaksi ke­uangan melalui online.

Dalam konteks perekonomian budaya belanja ataupun tran­sak­si Online ini dapat dimaknai positif karena dapat menjaga tetap berjalannya per­tumbuhan ekonomi.

Namun di sisi lain ketika beriringan dengan budaya konsumtif ma­­syarakat yang telah tertanam sebelumnya menimbulkan banyak persoalan, baik per­soalan ekonomi se­mata seperti terlilitnya masyarakat oleh bunga Pinjaman On­li­ne, a­taupun perma­sa­lahan sosial lainnya karena tidak jarang transaksi pinjaman on­line tersebut mere­sahkan masyarakat bahkan berujung pada tindak kriminalitas.

Ditambah la­gi kenyataan bahwa krisis ekonomi tidak dapat dihindari karena banyak masyarakat yang terdampak pandemi ini.

Di atas semua efek domino yang telah disebutkan, yang paling mengguncang adalah efek bi­dang keagamaan. Sempat ditiadakannya penyelenggaraan Sholat Jum’at, Sholat Idul Fitri dan Idul Adha berjamaah, ditiadakannya penyelenggaraan Ibadah haji maupun

Umroh me­rupakan kon­disi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Hal serupa tentu saja dirasakan juga oleh umat-umat agama lain terkait pelaksanaan ritual ibadah mereka.

Walaupun dalam catatan se­jarah umat manusia wabah penyakit pernah terjadi di masa lalu, namun relative lebih kecil baik a­kibat maupun skala yang melingkupinya.

Sehingga kondisi pandemi yang mengglobal dan ma­sih berlangsung ini seolah menguji keimanan kita.

Oleh karena itu seyogyanya kondisi ini perlu disikapi dengan tindakan-tindakan yang dilandasi keimanan juga, agar bisa segera berlalu dan menjadi pelajaran berharga supaya tidak terulang lagi.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved