Emak-emak di Lubuklinggau Bingung, Stok Cabai Merah Sudah Putus 2 Hari: Tembus Rp60 Ribu per Kg
Pantauan di Pasar Inpres Kota Lubuklinggau lapak-lapak pedagang yang selama ini biasa menjual cabai merah kini tak terlihat berjualan cabai merah lagi
SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU -- Sejak dua hari terakhir, para emak-emak di Kota Lubuklinggau Sumatra Selatan mengeluhkan langkanya cabai merah di sejumlah pasar tradisional.
Pantauan di Pasar Inpres Kota Lubuklinggau lapak-lapak pedagang yang selama ini biasa menjual cabai merah kini tak terlihat berjualan cabai merah lagi.
Hanya ada satu dua pedagang yang masih menjual cabai merah dan itu pun tidak sebanyak biasanya.
Bahkan, cabai yang mereka jual pun tidak sebagus biasanya.
Baca juga: Sukses Terapkan 5 Aturan, Ini Negara dengan Penanganan Pandemi Covid-19 Terbaik di Dunia
Baca juga: Keluarga Dapat Kesempatan Lihat Jasad Kapten Afwan Terakhir Kalinya, Anak: Masih Berharap Abi Pulang
Dama salah satu pengunjung Pasar Inpres mengaku, telah berkeliling di Pasar Inpres mencari cabai merah.
Namun, ia hanya menemukan dua pedagang yang menjual cabai merah.
"Biasanya dari awal masuk pasar sudah banyak pedagang berjualan, tapi hari ini hanya ada dua pedagang yang jualan, cabainya juga agak kurang bagus," kata Dama pada wartawan, Sabtu (30/1/2021)
Ia menambahkan, selain pilihannya hanya sedikit, harga cabai yang dijual oleh pedagang pun jauh lebih mahal dari pada biasanya.
Baca juga: Ramalan Terbukti? Meggy Wulandari Diam-diam Pernah Pisah Rumah dari Sang Suami, Kini Pilih Jualan!
Baca juga: Resep Donat Sate, Cocok untuk Ide Jualan, Simak Bahan dan Cara Membuatnya Sederhana
Saat ini harga cabai merah di kota ini mencapai Rp60 ribu per kilogram.
"Terpaksa ngurangi pembelian, rencana mau beli 1/2 Kg akhirnya beli 1/4 Kg saja, ditambah cabai setan dengan cabai rawit juga jualanya sedikit," ungkapnya.
Nur pedagang cabai mengaku, kosongnya pasokan cabai di Kota Lubuklinggau sudah terjadi sejak tiga hari terakhir, semenjak tidak adanya kiriman cabai dari Curup Bengkulu.
"Sudah tiga hari ini cabai dari Curup sedikit masuk ke Linggau, karena katanya banyak petani gagal panen karena musim penghujan, jadi cabai banyak busuk," ujarnya.
Baca juga: Kapan Jembatan Sumsel-Babel Dibangun?
Baca juga: Jenazah Captain Afwan Dimakamkan Hari Ini, Keluarga dan Rekan Pilot Pilu Beri Penghormatan Terakhir
Diperparah, sejak pandemi Covid-19 kemarin banyak petani di Curup alih fungsi tanam, semula mereka menanam cabai merah beralih menanam jahe, karena saat itu harga jahe melambung tinggi.
"Sudah sedikit yang nanam cabai banyak gagal lagi. Jadi wajar hanya sedikit yang jualan, barangnya tidak ada, cabai yang saya jual ini juga cabai beberapa hari lalu," ungkapnya.
Menanggapi langkanya cabai di Kota Lubuklinggau, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagrin), Surya Darma meminta masyarakat untuk mengurangi konsumsi makan cabai.