Emak-emak di Lubuklinggau Bingung, Stok Cabai Merah Sudah Putus 2 Hari: Tembus Rp60 Ribu per Kg
Pantauan di Pasar Inpres Kota Lubuklinggau lapak-lapak pedagang yang selama ini biasa menjual cabai merah kini tak terlihat berjualan cabai merah lagi
"Kalau cabai tinggi kami imbau masyarakat kurangi dulu makan cabai," ujarnya.
Ia mengatakan asal cabai yang dijual di Lubuklinggau saat ini rata-rata dari Curup Provinsi Bengkulu, dan sejauh ini di Kota Lubuklinggau belum terlalu bergejolak hingga sampai -sampai warga ngeluh.
"Seperti contoh harga daging sapi sampai-sampai nasional kemarin, termasuk bila harga daging sapi naik, konsumsi dulu, ayam ikan," katanya.
Ia berujar Disdagrin Lubuklinggau setiap hari melakukan pemantauan harga-harga di seluruh pasar di Lubuklinggau dan untuk mengupdate harga-harga.
Baca juga: Doa Ketika Bersin, Doa Mendengar & Menjawab Doa Orang Bersin Lengkap Arab, Latin, Arti Serta Manfaat
Baca juga: Cerita Kabag Organisasi Pemkot Palembang, Olahraga Sembari Koordinasi Saat Gowes Sepeda
"Hasilnya sampai sejauh ini tidak ada kenaikan yang signifikan, hampir rata-rata sama saja dengan sebelumnya," ujarnya.
Menurutnya kenaikan barang merupakan saat ini fluktuasi harga, seperti contohnya kebutuhan pokok utama beras, bila terus mengalami kenaikan berminggu-minggu maka Disdagrin akan melakukan intervensi pasar.
"Termasuk juga minyak bila goreng naik, pasti ada operasi pasar, sekarang kan disamping daya beli masyarakat menurun karena Covid-19 harga juga naik," ungkapnya.
Sementara di tempat lainnya seperti di Jawa contohnya, harga telur di Jawa hanya Rp. 20 ribu per karpet, bahkan sampai dibuang-buang,
Sedangkan di Lubuklinggau sekarang harga telur tembus Rp. 45 ribu.
"Kita di Linggau tidak pernah sampai sejauh ini, artinya apa ada harga komoditas itu turun dan malah ditempat lain justeru naik dua kali lipat," tambahnya. (Joy/TS)