Tantangan Perkuliahan Daring Di Sumsel
Tantangan Perkuliahan Daring Di Sumsel “Catatan Kecil Memasuki Perkuliahan Daring Tahun 2021"
Memasuki semester genap tahun akademik 2020/2021 dapat dilakukan secara campuran dalam jaringan, dan tatap muka dengan protokol kesehatan ketat.
Perkuliahan daring menggunakan aplikasi seperti Zoom, Google Classroom, Google Meet dan berbagai virtual account lainnya yang berbasis internet, tentunya membutuhkan kuota data internet bagi pengajar maupun mahasiswa.
Menurut (Daryanto, 2013:31) karakteristik pembelajaran secara daring (E-Learning) menciptakan pembelajaran antara peserta didik dan pendidik yang tidak harus bertatap muka.
Tetapi, pertemuan dapat terwakili dengan kehadiran media internet yang digunakan.
Budaya Adaptif Perguruan Tinggi
Pandemi COVID-19 menyebabkan perguruan tinggi melakukan budaya adaptif.
Tiga dimensi dan indikatornya adalah yaitu penciptaan perubahan, fokus pada konsumen (mahasiswa), dan pembelajaran organisasi.
Penciptaan perubahan akan dilihat dari :
(1) cara perguruan tinggi melakukan segala sesuatu yang fleksibel dan mudah dalam menghadapi perubahan,
dan (2) kemampuan universitas dalam memberikan tanggapan terhadap perubahan-perubahan lain dalam lingkungan.
Fokus pada konsumen (mahasiswa) dilihat dari :
(1) komentar- komentar dan saran-saran Mahasiswa yang bisa menyebabkan perubahan, (2) semua anggota (universitas) memiliki pemahaman yang dalam terhadap keinginan dan kebutuhan mahasiswa.
Pembelajaran organisasi dilihat dari:
(1) Perguruan Tinggi melakukan inovasi dan mengambil risiko
(2) dan Perguruan tinggi terus belajar dan atau memberikan sumbangan pemikiran/alternatif solusi dalam menyikapi perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal.
(3) tranformasi pembelajaran dan sinergi, kolaborasi antar pendidikan tinggi diyakini dapat menjadi salah satu kunci perguruan tinggi untuk keluar dari krisis pandemi COVID- 19 yang berkepanjangan.