KISAH Perjuangan Ibadah Haji pada Zaman Hinda Belanda, Ini Orang Pertama Indonesia Pergi Ibadah Haji
Meski begitu pada zaman dahulu bisnis haji sangat menimbulkan persaingan ketat. Saking ketatnya, ibadah haji kerap diwarnai aksi culas, dari monopoli
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Untuk memenuhi pembayaran, para calo biasa membujuk jemaah pas-pasan untuk menjual barang berharga dengan nominal sangat kecil.
Bahkan banyak jemaah yang diperas habis hartanya hingga tak bisa melanjutkan ibadah haji di Makkah.
Uang-uang jemaah itu kerap kali hanya cukup sampai perjalanan ke Singapura.
Korban penipuan semacam itu disebut dengan istilah "Haji Singapura."
Selain pemerasan, agen keberangkatan haji swasta juga terlibat banyak penyelewengan.
Salah satu kebobrokan yang paling disoroti pemerintah kolonial adalah yang dilakukan agen biro perjalanan haji, Herklots dan Firma Alsegoff.
Baca juga: Fakta Gempa Bengkulu dan Aceh Akibat Deformasi Batuan, Warga Pagaralam Terdampak, Panik Keluar Rumah
Jemaah banyak jadi pekerja
Lepas dari jerat hukuman, Y.G.M Herklots kembali melancarkan aksi, yang bahkan lebih gila.
Ia kali ini mencari calon jemaah haji untuk dijadikan kuli di wilayah Noumea, Keledonia Baru.
Hal ini dilakukan karena ia mendapat pesanan dari Prancis yang saat itu membutuhkan delapan ribu pekerja.
Kali ini Herklots bekerja sama dengan Firma Aliste & Co untuk berbisnis tenaga kerja murah dengan Prancis.
Untuk merekrut orang, Herklots menyebarkan iklan berisi iming-iming berangkat haji dengan biaya murah. Bujuk rayu itu berhasil.
Empat ratus calon jemaah haji ikut mendaftar. Mereka diberangkatkan dari Pulau Jawa menuju Singapura.
Sesampainya di sana, para calon jemaah yang ingin menunaikan ibadah tak kunjung berangkat. Mereka terlantar hingga satu bulan.
Para jemaah yang menuntut kepastian keberangkatan tak mendapatkan hasil. Lalu mereka mengadukan nasib ke Konsulat Hindia Belanda di Singapura.
Setelah ditindaklanjuti, konsulat menemukan masalah terhambatnya keberangkatan akibat perusahaan pelayaran, Borneo Company yang menjadi rekan Herklots enggan memberangkatkan jamaah haji ke Tanah Suci.
Alasannya, agen Herklots belum membayar lunas biaya angkutan kepada Borneo Company.
Dengan adanya kasus tersebut Y.G.M Herklots hilang meninggalkan begitu saja para calon jemaah haji dan membawa kabur uang mereka.
Selain itu Herklots juga membatalkan perjanjian bisnis pekerja murah dengan Prancis dan Firma Aliste.
Sejak kejadian itu Herklots berhenti mengeruk bisnis dari perjalan haji dan tidak jelas entah di mana keberadaannya.
Baca juga: Hari Ini Motor Hillang di Depan Kantor Diskominfo Muratara, 4 Hari Lagi Baru Bisa Cek CCTV
Baca juga: Ditanya Hakim Hubungan FPI dengan Rizieq Shihab, Saksi Fakta : Tidak Tahu, Masa tidak Tahu?
