Peran MK RI
Peran MK RI : Tantangan Situasi Pandemi dan Pilkada 2020
Menarik memang bahwa tiap pilkada pasti akan memunculkan sedikit-banyaknya tontonan yang atraktif dan segar untuk publik.
Salah satu cara yang berubah pada tahap awal perkara adalah dengan meminimalisir terkonsentrasinya masuknya permohonan secara langsung.
Saat ini dibuka ruang untuk memasukan permohonan (lodging an application) secara daring/online.
Perubahan tersebut tidak lain tidak bukan, secara langsung didesain untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19 dan kontak langsung yang berpotensi mengakumulasi kelompok masa.
Kalaupun ada perubahan tata cara sengketa semuanya, juga secara tidak langsung, dan memang sedang berlangsung digelorakan dengan semangat membatasi akumulasi masa yang selalu akan berkumpul di ibukota yang menjadi tempat paling rentan penyebaran virus Covid-19.
Pendeknya, situasi pandemi dan serentaknya pilkada membawa perbubahan mendasar pada beberapa aspek di negeri kita.
Pertama, dari segi administrasi saja kita pasti dapat membayangkan bagaimana dengan jika 270 daerah yang mengadakan pilkada ini, anggap saja misalkan hanya 100 daerah, mengajukan keberatan dan melaporkan kecurangan.
Bagaimana mungkin tim hukum dari 100an calon yang keberatan akan menjelma menjadi sekumpulan pihak yang ikut ‘antre’ dijakarta.
Belum lagi pilkada itu tidak cuma diikuti dua pasang calon.
Bagaimana jika tiga atau lebih?
Bisa dibayangkan akan lebih dari 200an utusan calon yang keberatan yang datang untuk memasukan berkas administrasi sengketa pilkada.
Hal seperti diatas tentulah berbahaya dan berpotensi untuk menciptakan kluster baru penyebaran bibit virus penyakit.
Bukankah kesehatan dan keselamatan saat ini menjadi yang pertama dan utama (first and foremost)?
Bukankah dimesi hukum pidana menyatu dalam UU Covid-19 yang menjadi aturan paling diperhatikan dan ditegakkan saat ini?
Oleh karena itu untuk menghindari hal demikian maka MK membuat aturan untuk menjadikan sistem online sebagai pintu dalam mengajukan keberatan dan sengketa pilkada.
Sebuah capaian yang tidak disangka-sangka. Terbayang dibenak kita prosesnya cepat, praktis, murah, efektif dan efisien.