Human Interest Story

Seperti Ini Ketatnya Umrah di Tengah Pandemi Covid-19, Cemas Tunggu Hasil Swab di Arab

Bagi yang bisa berangkat, jangan gembira dahulu, karena begitu mendarat mereka dikarantina tiga hari di hotel.

Editor: Soegeng Haryadi
ISTIMEWA
Jemaah umrah asal Indonesia berada di pesawat Saudi Airlines yang menerapkan protokol kesehatan bagi penumpangnya dalam penerbangan ke Tanah Suci Arab Saudi, Rabu (4/11). 

UMRAH saat pandemi Covid-19 memang beda luar biasa ketimbang kondisi normal. Jemaah wajib mengikuti prosedur ketat, untuk memastikan bebas Covid-19 baik saat mau berangkat, berada di Tanah Suci Arab Saudi dan pulang ke Tanah Air.

Sebelum terbang ke Arab Saudi, jemaah dikarantina satu hari di Jakarta (sebagai embarkasi umrah yang ditunjuk) dan wajib swab test untuk memastikan bebas Covid-19.

Begitu negatif, jemaah diizinkan terbang dengan Saudi Airlines, setelah tiket dan visa dikeluarkan Kedutaan Arab Saudi di Jakarta.

Baca juga: Ratusan Calon Jemaah Umrah di Prabumulih Pilih Tunda Berangkat, Berat Bayar Kursi Kosong

Jika swab test positif, calon jemaah dipulangkan ke daerah asal dan biaya dikembalikan antara 80-85 persen.

Bagi yang bisa berangkat, jangan gembira dahulu, karena begitu mendarat mereka dikarantina tiga hari di hotel.

Pada hari keempat baru diizinkan melaksanakan ibadah umrah, setelah hasil swab kedua di Arab Saudi hasilnya negatif.

Lantas, bagaimana jika hasil swab test yang dilakukan Kementerian Kesehatan Arab Saudi hasilnya positif Covid-19? Tentu bakal semakin repot lagi, karena bisa kembali dikarantina selama batas waktu yang belum jelas.

Baca juga: Biaya Umrah Tembus Rp 35 Juta, Calon Jemaah Tombok Rp 10 Juta

Ketua DPD Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (Sapuhi) Sumsel H Muhammad Haris yang juga pengelola PPUI Travel Fairuz, yang ikut serta dalam rombongan Edutrip Umrah Sapuhi saat dihubungi Sripo, Rabu (4/12) pukul 19.24 atau pukul 14.30 Waktu Arab Saudi (WAS) mengaku sudah di Mekkah dan menginap di Hotel Bintang 5 Jabal Komar Conrad Makkah. Namun status mereka menjalani karantina selama tiga hari kedepan.

Kedatangan kelompok kedua jemaah umrah dari Indonesia di Bandara King Abdul Aziz pukul 16.15 WAS, memang disambut luar biasa dari Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi dan Kedutaan Besar Indonesia.

Haris menceritakan, saat penerbangan Jakarta-Jeddah dengan Kerajaan Saudi Airlines semua berjalan lancar.

Selama sembilan jam, jemaah umrah diwajibkan memakai masker, waktu makan di pesawat pun dibatasi dengan menu makanan yang terbatas dan ketat.

Baca juga: 1.965 Calon Jemaah Umrah Asal Sumsel tak Penuhi Syarat Usia

Para pramugari yang bertugas juga mengenakan APD, termasuk masker dan face shield. Sedangkan posisi duduk di psawat, satu barisan diisi satu jemaah dan berkelang kursi kosong.

Setibanya di Bandara King Abdul Aziz Jeddah pesawat diterima diterminal baru dan dilayani dengan begitu cepat, sehingga jemaah umrah tidak berlama-lama di bandara.

Begitu juga dengan tas bawaan, jemaah mengambil sendiri tas miliknya dan membawanya naik ke bus.

"Jika umrah dalam keadaan normal, semua tas sudah dilayani porter bandara dan jemaah terima tas di hotel. Tapi dalam keadaan new normal, tas dibawa sendiri. Ada porter tapi tidak banyak," katanya.

Baca juga: Mulai Dibuka 1 November 2020, Visa Umrah Indonesia Dibatasi 700 Perhari

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved