1.965 Calon Jemaah Umrah Asal Sumsel tak Penuhi Syarat Usia
Berdasarkan data manual yang dikumpulkan dari 23 PPUI yang ada di Palembang, setidaknya terdapat 3.351 calon jemaah yang terdata.
PALEMBANG, SRIPO -- Dari 261 calon jemaah umrah gelombang pertama yang diterbangkan melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Minggu (1/11) terdapat delapan orang gagal diterbangkan karena terindikasi terpapar Covid-19 setelah dilakukan tes swab/PCR.
Otoritas maskapai penerbangan dan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) menjadwal ulang (reschedule) keberangkatan.
Jemaah tersebut ikut di dalam penerbangan dengan pesawat berbadan lebar (wide body) Boeing 777-300 ini berjumlah 253 orang jemaah.
Baca juga: Biaya Umrah Tembus Rp 35 Juta, Calon Jemaah Tombok Rp 10 Juta
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Essam bin Abed Al-Thaqaf turut melepas keberangkatan para jemaah. Begitu juga saat menyambut kedatangan calon jemaah gelombang kedua terdiri 29 jemaah dan jemaah umrah lainnya.
Khusus 29 jemaah tersebut merupakan perwakilan dari pengelola PPIU yang tergabung dalam Serikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (SAPUHI) dari seluruh Indoensia.
Hanya saja, gelombang kedua in tertunda keberangkatannya karena belum keluar hasil PCR sehingga keberadaan jemaah masih diinapkan di Hotel Transit di Jakarta.
Baca juga: 8 Calon Jemaah Umrah Gagal Berangkat Akibat Terpapar Covid-19 hingga Ada yang Tertunda
“Kami belum bisa berangkat karena hasil Swab untuk gelombang kedua jemaah umrah tertunda karena belum keluar. Informasi yang kami dapatkan untuk jemaah umrah gelombang pertama ada delapan yang tertunda karena hasil swab positif,” kata Ketua DPD Sapuhi Sumsel H Muhammad Haris, saat masih berada di Jakarta menunggu keberangkatan, Senin (2/11).
Haris yang juga owner dari PPIU Fairus Travel Palembang ini juga mengaku, Sapuhi sebagai sebuah perserikatan dari seluruh Indonesia melakukan Edutrip Umrah dengan tujuan untuk melakukan survei dan mempelajari situasi pelaksanaan umrah di masa pandemi.
“Banyak hal yang harus diketahui dan dipelajari sehingga saat membawa jemaah umrah, kita sudah gamblang memberikan informasi. Apalagi, swab atau PCR dilakukan dua kali. Satu kali mau berangkatkan, nah untuk swab kedua belum diketahui, apakah saat kepulangan di Arab Saudi, atau saat ketibaan di Jakarta,” katanya.
Baca juga: Mantan Wapres Jusuf Kalla Undangan Khusus Tunaikan Umrah di Masa Pandemi Covid-19
Sementara Informasi adanya jemaah umrah yang terduga terpapar Covid-19 juga diterima Kasi Bina Umrah Kanwil Kementerian Agama Sumsel H Ahmad Mirwan.
“Informasinya seperti itu, yang jelas untuk Sumsel belum ada yang diterbangkan. Kami masih berkoordinasi dengan PPUI di Sumsel. Ada tiga warga Sumsel yang umrah tetapi special untuk pengelola perjalanan ibadah umrah yang tergabung di Sapuhi. Mereka melakukan studi banding umrah di masa Pandemi,” katanya.
Berdasarkan data manual yang dikumpulkan dari 23 PPUI yang ada di Palembang, setidaknya terdapat 3.351 calon jemaah yang terdata.
Dari jumlah itu, jemaah yang membatalkan perjalanan umrah dan minta pengembalian biaya sebanyak 36 orang jemaah.
Artinya ada sekitar 3.276 orang yang melanjutkan pendaftaran.
Namun jika mengacu syarat usia yang diizinkan melaksanakan ibadah umrah oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, yakni mereka yang usianya 18-50 tahun boleh berangkat, maka diperkirakan ada sekitar 1.965 orang jemaah atau sekitar 60 persen tidak memenuhi persyaratan sehingga harus ditunda dan baru diizinkan umrah, jika masa pandemik berakhir atau setidaknya sudah ditemukan vaksin.
“Kalau melihat datanya, sepertinya lebih dari 50 persen jemaah umrah usianya di atas 50 tahun,” kata Ahmad Mirwan. (sin)