Berita Palembang
Mengenal Sejarah Tanjak Khas Palembang, Sudah Ada Sejak Abad Ke-8 Kerajaan Sriwijaya
Tanjak merupakan sebuah ikat kepala yang biasa digunakan masyarakat Melayu sebagai tanda dan ciri khas dari masyarakat yang berdiam di sana.
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Welly Hadinata
"Karena sejarah sudah ada sebelum kita lahir, jadi jangan pernah malu untuk tetap mengingat budaya," ujarnya.
• Tak Banyak Yang Tahu, Ternyata Begini Asal Usul Sungai Tawar di Palembang Menurut Para Tokoh
• Mengenal Ketan Kunyit Panggang Ayam, Makanan Tradisional Khas Palembang Saat Nikahan & 7 Bulanan

Sementara itu ditemui di kesempatan yang sama, Muhammad Heri Sutanto selaku peminat tanjak khas Palembang, juga menjelaskan beberapa filosofi tentang tanjak.
Salah satunya, tanjak sendiri merupakan singkatan dari Tanah Injak.
"Jadi tanjak sendiri memiliki banyak filosofi dan arti, salah satunya dari namanya sendiri," ujar Muhammad Heri Sutanto.
"Tanjak merupakan singkatan dari tanah injak yang dijunjung di kepala, yang berati dimana tanah diinjak disitulah kita menyanjung tempat tersebut,"lanjutnya.
Lebih lanjut, Heri menyebut tanjak sendiri merupakan simbol bila ia terus menjunjung kota Palembang.
"Saya mengenakan tanjak, untuk menjunjung sejarah Kota Palembang, dimana ini merupakan salah satu warisan budaya," ujarnya.
Sama dengan Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin, Heri juga mengingatkan agar kaum milenial tak malu untuk terus menyukai warisan budaya.
"Bila perlu anak-anak muda bisa mengenakan tanjak kapan saja, misalnya saja saat sedang berkumpul bersama," tutupnya.
• Raperda Cagar Budaya Dinilai Terlambat, Warisan Sejarah dan Budaya Terbengkalai Bahkan Hilang
• Tanjidor, Musik Khas Kesenian Betawi, Masih Eksis dan Acap Mangung di Acara Tertentu Sampai Hari Ini