Berita Palembang

Mengenal Sejarah Tanjak Khas Palembang, Sudah Ada Sejak Abad Ke-8 Kerajaan Sriwijaya

Tanjak merupakan sebuah ikat kepala yang biasa digunakan masyarakat Melayu sebagai tanda dan ciri khas dari masyarakat yang berdiam di sana.

Kolase Sripoku.com/YouTube
Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin (Mengenal sejarah tanjak khas Palembang) 

SRIPOKU.COM - Bila mendengar tentang Kota Palembang, tentu banyak budaya yang menjadi saksi sejarah Ibukota Sumatera Selatan ini.

Misalnya saja pakaian yang menjadi warisan budaya Kota Palembang.

Salah satu bagian dari pakaian tersebut ialah tanjak.

Tanjak merupakan sebuah ikat kepala yang biasa digunakan masyarakat Melayu sebagai tanda dan ciri khas dari masyarakat yang berdiam di sana.

Di Palembang sendiri, tanjak biasanya kerap dikenakan di dalam acara-acara penting, misalnya saja pernikahan, acara pemerintahan ataupun acara adat.

Biasanya tanjak yang dikenakan berbahan dasar songket dan berbentuk segitiga.

Namun ternyata tanjak sendiri memiliki banyak jenis dan motif bahkan tanjak juga ada yang berbahan dasar batik.

Menurut Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin tanjak sudah mulai dipakai sejak abad ke-8 Kerjaan Sriwijaya.

"Menurut sebuah prespektif, konon katanya orang - orang Melayu Sriwijayalah yang pertama kali menggunakan tanjak dalam keseharian mereka," Ujar Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin saat menjadi narasumber di Sumsel Virtual Fest 2020 di Sripoku TV dan Tribun Sumsel, Jumat (2/10/2020).

Lebih lanjut Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin juga menjelaskan bila adanya lipatan kain di tanjak memiliki filosofi sendiri.

"Biasanya lipatan di tanjak berjumlah ganjil," ujarnya.

Selain itu Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin juga menyebut banyak jenis dan motif tanjak yang biasa dikenakan.

Salah satu contohnya, tanjak yang dikenakan saat berperang tak ada lipatan khusus.

"Tanjak yang digunakan pemuda untuk berperang tak ada lipatan khusus, jadi tanjak yang dikenakan bermodel simpel (hanya berbentuk segitiga saja," ujarnya.

Mengingat tanjak merupakan salah satu warisan sejarah Palembang, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin pun menghimbau agar warisan sejarah tersebut tak dilupakan.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved