Virus Corona di Sumsel

Ada Perundungan Penderita Covid-19 di Palembang, Begini Komentar WCC

Tak dipungkiri stigma negatif terhadap penderita Covid-19 kerap terjadi di masyarakat.

Penulis: Rahmaliyah | Editor: Yandi Triansyah
Shutterstock
Ilustrasi virus corona, gejala virus corona(Shutterstock) 

Laporan Wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Tak dipungkiri stigma negatif terhadap penderita Covid-19 kerap terjadi di masyarakat.

Mulai dari mengucilkan keluarga pasien hingga tak jarang yang akhirnya phobia meski pasien Covid-19 telah dinyatakan sembuh.

Bahkan beberapa waktu lalu kasus perundungan terhadap pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh terjadi.
Seorang perempuan inisial ER yang juga berprofesi sebagai jurnalis diduga mendapatkan Perundungan dari oknum pejabat di lingkup Pemerintah Kota Palembang.

Kisah Anak di Muaraenim 15 Tahun Tanpa Anus, di Kelas Selalu Juara tapi Terkendala Biaya Operasi

 

Seorang Kakek di Palembang Cabuli Cucu di Ogan Ilir, Jika Berani Cerita Korban Diancam Disantet

Direktur Eksekutif WCC Yeni Roslaini Izi mengatakan, berharap kasus Perundungan terhadap perempuan untuk dihentikan.

Apalagi bila bersangkutan dengan pasien positif covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh.

"Sebagai pejabat ada baiknya memberi contoh dan tidak memberikan stigma negatif terhadap orang yang sembuh dari Covid-19.

Oknum harusnya diberi teguran dan diberi pemahaman bahwa orang yang sembuh dari Covid-19 tidak menular. Ini patal dilakukan," jelasnya, Minggu (12/7/2020).

Bantu Warga Terdampak Corona, BBWS Sumatera VIII Kerjakan Proyek Pakai Sistem Padat Karya

 

Pemkot Palembang Butuh Rp 270 Juta Untuk Pembangunan Drive Thru di Mal Pelayanan Publik

Menurutnya, kondisi setiap orang yang mendapatkan perundangan berbeda-beda.

Ada yang menganggapnya angin lalu, dan yang terparah bisa berdampak buruk terhadap kondisi psikologisnya dan sampai ada korban yang menyalahkan diri sendiri.

"Ketika mendapatkan bullying, korban jangan diam. Harus berani menyampaikan kepada yang berwenang.
Walau memang hingga detik ini masih banyak yang merasa takut tidak didengar bahkan berujung disalahkan," jelasnya.

ARTIS Cantik Ini Hilang Bersama Putranya di Danau, Petugas Kesulitan Lakukan Pencarian di Lokasi

 

Batik Jumputan Ngesanak, Batik Karya Anak-anak Suku Anak Dalam Muratara, Gunakan Pewarna dari Alam

Yeni mengatakan, banyak perempuan takut melaporkan karena aksi bullying banyak terjadi di kalangan relasi yang tidak seimbang.

Seperti, dari atasannya, orang yang punya kedudukan lebih tinggi, atau gurunya.

Bak Petir Siang Bolong, Denny Darko Ramalkan Borok Artis Alim Bakal Terbongkar karena Video Asusila

 

Pasien Sembuh Covid-19 Meningkat, Pembangunan Siring Drainase di Lubuklinggau Kembali Dilanjutkan

"Kasus seperti ini justru korban lebih banyak memendam, takut tidak dipercaya, karena tidak terlihat langsung dampaknya, ini yang mengkhawatirkan," tutupnya

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved