Berita Muratara

Batik Jumputan Ngesanak, Batik Karya Anak-anak Suku Anak Dalam Muratara, Gunakan Pewarna dari Alam

Anak-anak dari Suku Anak Dalam di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) diajarkan berkarya.

Editor: Yandi Triansyah
handout
Anak-anak dari Suku Anak Dalam di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) diajarkan membatik jumputan 

SRIPOKU.COM, MURATARA -- Anak-anak dari Suku Anak Dalam di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) diajarkan berkarya.

Mereka mengenyam pendidikan di mess khusus Suku Anak Dalam milik Dinas Sosial setempat.

Selain pendidikan formal, mereka juga diberikan pelatihan membuat suatu karya bernilai jual.

Bak Petir Siang Bolong, Denny Darko Ramalkan Borok Artis Alim Bakal Terbongkar karena Video Asusila

 

Pasien Sembuh Covid-19 Meningkat, Pembangunan Siring Drainase di Lubuklinggau Kembali Dilanjutkan

Salah satunya diajarkan membatik jumputan yang diberi nama 'Batik Jumputan Ngesanak'.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Muratara, Lia Mustika Syarif mengatakan, anak-anak Suku Anak Dalam antusias ingin belajar membatik.

Batik jumputan yang diajarkan kepada anak-anak Suku Anak Dalam dibuat menggunakan teknik ecoprint dan dilatih oleh tenaga profesional.

Jeritan Luna Maya di Atas Gunung Ucap Nama Pria, Eks Ariel Noah Ungkap Sosok Inisial R, Pacar Baru

 

Kabar Mengejutkan Mulan Jameela, Diam-diam Teken Surat Pemecatan & Mengundurkan Diri dari DPR RI

Batik jumputan dibuat menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan pewarna dari alam.

"Kita pakai bahan-bahan seperti daun gambir, getah pohon mahoni, getah pohon jengkol, buah keduruk dan pinang," kata Lia Syarif, Minggu (12/7/2020).

Lia Syarif menyebutkan, motif dari batik jumputan sendiri diambil dari ornamen khas Kabupaten Muratara, yakni bunga teratai, mawar dan pakis.

Video : Tekuni Bisnis Penjualan Microgreens di Masa Pandemi Covid-19

 

Aksi Kejahatan Meningkat di Palembang, Berikut Peringatan Kapolda Sumsel Untuk Pelaku Kejahatan

Ia menginginkan kedepannya pelatihan membuat karya batik jumputan ini bisa memotivasi kaum ibu-ibu di Kabupaten Muratara.

Ibu-ibu bisa membentuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar menambah pendapatan masyarakat.

"Suku Anak Dalam bukan lagi suku yang tertinggal, mereka suku dengan kearifan lokal dan bisa berkarya untuk Muratara," kata Lia Syarif.

Tangani Covid-19, Telkomsel Sediakan Paket Data Khusus Tim Medis 25 GB Cuma Rp 10

 

Seorang Warga Melahirkan di Depan Rumah Bidan, Izin Praktek si Bidan Dicabut, Berikut Kronologinya!

Yulita, anak dari Suku Anak Dalam mengaku sangat senang diajarkan membatik jumputan.

Ia mengaku awalnya kesusahan dalam membatik, namun dengan belajar yang tekun bisa menghasilkan batik jumputan yang cantik.

"Pertama saya lihat-lihat dulu, terus coba belajar dikit-dikit, sekarang saya sudah bisa membatik," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved