Virus Corona di Sumsel

Cerita Tenaga Medis RSMH Palembang yang Menangani Pasien Covid-19 Hingga Kekhawatiran Keluarga

Kekhawatiran tertular Covid-19 juga dirasakan para sopir ambulance yang biasanya mengantar pasien yang belum diketahui positif atau tidak.

Penulis: maya citra rosa | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/MAYA CITRA ROSA
Tenaga medis RSMH Palembang menangani pasien covid-19 

"APD yang memenuhi standar langka di pasaran," ujarnya dalam youtube Humas RSMH Palembang.

Tidak hanya tenaga medis, banyak tim lainnya yang bekerja di rumah sakit ikut terlibat dalam penanganan Covid-19.

Radiografer, tenaga laboratorium pengambil swab pasien, tenaga kebersihan, tenaga nutrisi, security dan tim supporting lainnya.

Direktur SDM Pendidikan dan Penelitian RSMH Palembang, Dr MSY Rita Dewi, Sp. A(K), MARS  mengatakan jumlah SDM di RSMH Palembang yang bekerja untuk penanganan Covid-19 kurang lebih mencapai 200 orang petugas.

"Terbagi menjadi dua tim, tim medical support dan management support," ujarnya.

Petugas laboratorium juga yang paling sering kontak dengan pasien positif Covid-19, dalam sehari sampai 8 sample.

Kondisi 13 Pasien Covid-19 di ODP Center OKI Terus Membaik, Kuncinya: Semangat dan Selalu Ceria

Seorang OTG di OKU Timur Terinfeksi Covid-19, Kini Isolasi Mandiri di Kecamatan Belitang Jaya

6 Warga PDP Covid-19 Menjalani Isolasi di RS Siti Aisyah Kota Lubulinggau Sumsel Dinyatakan Sembuh

Sering mendapati pasien yang positif, awalnya para petugas takut dan bingung, namun setelah beberapa kali sudah mulai terbiasa.

dr. Nelda Aprilia Salim, SpPD, anggota Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) RSMH juga hanya bisa bekerja secara ikhlas dan selalu menjaga diri agar ber-APD lengkap.

Dari kasus Covid-19 pertama di Sumsel dirinya sudah ikut dalam penanganan pasien.

"Meski awalnya keluarga tidak setuju, namun ini sudah menjadi tugas kami sebagai dokter," ujarnya.

Kekhawatiran tertular Covid-19 juga dirasakan para sopir ambulance yang biasanya mengantar pasien yang belum diketahui positif atau tidak.

Sering kali setelah mengantar pasien, seminggu kemudian baru mengetahui bahwa pasien tersebut positif Covid-19.

Keselamatan sopir ambulance juga harus terjamin dalam menjalankan tugasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved