HUT Korem 044 Garuda Dempo

Sriwijaya, Wujud Tentara Bedulur

Tepat 38 tahun la­lu, 1981, secara resmi di bawah komando teritorial Kodam II Sriwijaya, diresmikanlah ber­di­rinya Korem 044 Garuda Dempo.

Editor: Salman Rasyidin
ist
Kol Arh. Sonny Septiono 

Pola kemitraan paling se­der­hana yang dilakukan adalah, memberikan jaminan kepada masyarakat, bahwa dimana ada ang­gota TNI, disitu seharusnya rakyat merasa nyaman.

Jika ada anggota TNI yang tinggal di se­buah kampung, sejatinya warga kampung itu merasakan keamanan dan kenyamanan.

Ini konteks ide­alnya dan itu yang selalu ditekankan.

Dalam skala lebih luas, kemitraan Polri dengan TNI tampak dari berbagai kegiatan bersama, sa­ling dukung, saling menunjukkan rasa bedulur.

Mungkin dalam beberapa kasus terjadi gesekan antara anggota TNI dengan Polri, tapi yakinlah riak-riak itu bersifat kasuistik.

Secara kelem­ba­ga­an posisi TNI-Polri sudah sangat jelas.

Ke­dua alat negara ini, dalam pelaksanaan tugasnya sama-sama diberikan kelengkapan sarana pra­­sarana, terutama senjata api.

Sama-sama bersenjata tetapi memiliki standar yang berbeda.

TNI ber­dasarkan standar militer, Polri mengacu pada kepentingan Kamtibmas.

Apabila sekarang ini banyak muncul pandangan tentang polemik TNI-Polri, kita kembalikan saja ke aturan per­un­dang-undangan.

Terpenting adalah bagaimana pola kemitraan ke depan dan sinergi apa yang ha­rus dibangun, khususnya di Sumsel .

Masalah mendasar di Sumsel adalah penyalahgunaan narkoba yang mau tidak mau harus diakui menjadi ancaman serius dan sepertinya terus menyebar dan menyasar berbagai pihak.

Ini bukan ha­nya ancaman pada tataran lokal saja, tapi sudah berkaitan dengan isu nasional dan inter­na­si­onal.

Selain tugas Polisi, TNI juga punya tanggungjawab terhadap sisi ini, karena narkoba ber­ka­it­an dengan pelemahan sebuah negara.

Ancaman narkoba bukan hanya individu tetapi sudah me­nyasar kedaulatan negara.

Selain soal-soal mendasar di atas, sebagai aparat penjaga kedaulatan, Korem Gapo be­serta ja­jar­an juga tetap mengkampanyekan dan memperkokoh semangat kebangsaan dalam wa­dah NKRI. Isu-isu seputar berkembangnya ideologi yang mengancam kehidupan bernegara ju­ga tetap jadi perhatian.

Komunisme yang sangat mungkin muncul dalam berbagai wujudnya, harus senantiasa diwaspadai. Korem Gapo tidak akan main-main karena ini ber­hubungan dengan jati diri dan i­den­titas bernegara.

Oleh sebab itu, pembinaan dan kampanye tentang ancaman berbagai ideologi berbahaya yang meng­ancam NKRI, khususnya komunisme, menjadi perhatian serius bagi Korem Gapo.

Ideologi ya­ng bergerak secara laten ini selalu dicermati pergerakannya. Counter attack wajib dilakukan.

Ca­­ra terbaik adalah penguatan terhadap generasi muda, sehingga ikatan terhadap NKRI tetap me­nonjol.

Saat ini, realitas dan pandangan di masyarakat sudah berubah.

Sistem po­litik berfluktuasi, iklim so­sial budaya di masyarakat juga berubah.

Sebaran informasi dan terpaan me­dia massa begitu ken­cangnya.

Seliweran berita bohong, hoax dan sejenisnya, sudah menjadi san­­tapan sehari-hari ma­syarakat.

Pada posisi ini, aparat keamanan mau tidak mau juga me­ra­sa­kan dampaknya, bah­kan terkadang berada dalam pusaran seliweran informasi yang serba tak je­las.

Cara pandang masyarakat terhadap kedua lembaga juga berdinamika. Kita tentu bisa mem­be­da­kan cara masyarakat melihat institusi Polri maupun TNI, di era sebelum orde reformasi dan pa­da sa­at sekarang.

Cara pandang ini sangat dipengaruhi oleh bagaimana sisi internal lembaga dalam men­sikapi dinamika yang ada, serta bagaimana pengaruh luar yang terus masuk.

Saya yakin, me­­­nunjukkan bukti konkrit keberpihakan dengan rakyat adalah formula terbaik.

Untuk bisa melaksanakan tugas dengan baik, diperlukan sinergi dan komitmen.

Istilah bedulur a­da­lah kata-kata ampuh untuk Sumsel. Bedulur berarti satu ikatan kekerabatan, satu perasaan dan sa­ling peduli.

Dalam bahasa daerah sering dikatakan istilah saling keruani, turunan makna lain da­ri bedulur.

Kita semua bedulur, TNI, Pemerintah Daerah, rakyat, Polri, pelaku usaha, semua a­da­lah dulur.

Semangat pada kebesaran Sriwijaya sudah menunjukkan itu. Kita adalah bersaudara dalam satu ikatan Nusantara. Korem Gapo tetap pada komitmen, konisten sebagai tentara rakyat de­ngan jiwa bedulur.

Kalaupun ada prilaku oknum, khususnya oknum anggota TNI yang keluar da­ri semangat ini, saya adalah yang terdepan mengambil tindakan.

Selamat HUT ke 39 Korem 044 Gapo dan Selamat HUT Bayangkara ke 73.

Sumber:
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved