kerhutla

Pencegahan dan Penanganan Dini Kunci Bebas Kabut Asap 2018

Agustus 2018 mendatang, tepatnya pada tanggal 18-08-18 perhelatan akbar akan dilangsungkan di bumi Wong Kito ini

Editor: Salman Rasyidin
Peta Penganan Karhutla di Sumsel 

Kedua, pemantauan hotspot dan firespot secara langsung dengan menggunakan CCTV, teropong binokuler dan menara api, menara pantau dan patroli udara dan.

Sementara tahapan ketiga adalah patroli mobile yang diintegrasikan langsung dengan pengawas operation perusahaan (Baik Pengawas penanaman, panen, water management maupun pengawas infrastruktur) --bertanggung jawab terhadap areal tertentu dengan luasan tertentu.

Setiap pengawas diberikan Radio komunikasi mobile berupa handy talky yang terhubung langsung dengan radio receiver di ruangan puskodal.

Sehingga, sewaktu waktu mereka dapat melaporkan jika terjadi bahaya kebakaran.

Strategi respon cepat terhadap terjadinya Kebakaran (Rapid Respon) merupakan sebuah reaksi cepat yang bertujuan untuk memadamkan api apabila ditemukan firespot.

Di tahun 2018 ini target yang telah ditetapkan adalah dalam 1 jam petugas pemadam sudah harus dapat sampai ke lokasi api dan sebelum 4 jam api harus sudah dapat diblokir/dipadamkan.

Untuk mencapai target demikian telah ditetapkan, pertama, mengkonsentrasikan pasukan pemadam kebakaran lewngkap dengan peralatan.

Untuk areal tertentu yang sulit dijangkau menggunakan jalan darat telah disiapkan Helikopter waterbombing yang juga dilengkapi team reaksi gerak cepat helitack yang sewaktu-waktu siap diturunkan pada lokasi yang sulit dijangkau dengan jalan darat.

Kedua embung air dan system sekat kanal serta waterinjection juga sudah disiapkan untuk antisipasi terjadinya firespot.

Tim water management telah menyiapkan strategi pembasahan untuk meningkatkan kelembaban tanah, khususnya tanah gambut dengan menggunakan sistem "WATER BALANCE".

Manajemen juga mempersiapkan embung embung air, sekat kanal dan pompa dengan kapasitas besar untuk melakukan waterinjection dari sungai atau sumber air lain yang memungkinkan jika nantinya terjadi penurunan kelembaban Tanah.

Tim Water management perusahaan juga melakukan pengukuran tinggi muka air tanah, baik secara manual maupun automatis (Data Logger).

Dan datanya juga dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan data warning system di dalam peta early detection.

Satgas Gabungan berjibaku memadamkan api yang membakar lahan gambut di kawasan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir.
Satgas Gabungan berjibaku memadamkan api yang membakar lahan gambut di kawasan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir. (SRIPOKU.COM/BERI SUPRIYADI)

Pada dasarnya, secara garis besar strategi pencegahan kebakaran hutan tidak jauh berbeda dengan yang telah dicanangkan sebelum tahun 2018 akan tetapi pada tahun 2018 ini ada peningkatan dan perbaikan pada beberapa bagian demi untuk mencapai 'ZERO FIRE & HAZE FREE?.

Ditahun 2018 ini FOM PT. RHM membuat target pendeteksian untuk hotspot dan fire spot sampai pada luasan 0,1 ha yang artinya setiap 100 meterpersegi di areal konsesi, harus dapat dipantau tim regu pemadam kebakaran, dan jika terjadi firespot di lokasi areal IUPHHK.

Maka, pasukan harus dapat mencapai lokasi dalam kurun waktu selambat lambatnya 1 jam setelah terdeteksi dan untuk pemadaman api harus dapat dikontrol atau dipadamkan selambat lambatnya selambatnya dalam kurun waktu 4 jam.

Usaha untuk mencegah terjadinya bahaya kebakaran hutan dan lahan telah dilakukan seoptimal mungkin dengan melakukan inovasi perbaikan yang bertujuan meningkatkan kewaspadaan dan pengendalian jika terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved