Berita Pagar Alam

Tersihir Rayuan Malaysia Palsu, Drama Hipnotis Rp38 Juta di Bengkulu & Akhir Pelarian di Pagar Alam

Setelah meresahkan warga Kota Bengkulu dengan aksi hipnotis di pusat perbelanjaan, pelarian IW (35)

Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Wawan Septiawan
PELAKU HIPNOTIS - Tim Opsnal Serigala Hitam Polres Pagar Alam membantu Resmob Macan Gading Polresta Bengkulu menangkap IW (35), pelaku hipnotis yang menggasak barang berharga dua mahasiswi di Bengkulu, Minggu (23/11/2025) 

Ringkasan Berita:
  • IW (35), pria asal Pagar Alam melakukan hipnotis terhadap mahasiswi di mal Provinsi Bengkulu. 
  • Akibat kejadian itu korban mengalami kerugian hingga puluhan juta. 
  • IW tidak beraksi sendirian melainkan bersama seorang rekannya yang kini berstatus DPO.
  • Pelaku bahkan mengaku berasal dari Malaysia dan baru berada di Bengkulu

 

SRIPOKU.COM, PAGAR ALAM – Setelah meresahkan warga Kota Bengkulu dengan aksi hipnotis di pusat perbelanjaan, pelarian IW (35), pria asal Pagar Alam, Sumatera Selatan (Sumsel), terhenti berkat kolaborasi apik dua tim kepolisian.

Modusnya terbilang klasik, namun selalu memakan korban menggunakan bujuk rayu dan manipulasi psikologis di lingkungan yang seharusnya aman.

IW tidak memilih tempat gelap ia beraksi di tengah keramaian salah satu mal di Kota Bengkulu. 

Korbannya adalah dua mahasiswi, sasaran empuk yang umumnya mudah dipengaruhi.

Baca juga: GUNUNG Api Dempo Pagar Alam Level Status Waspada, Nyaris Lima Tahun Sejak 22 Januari 2022

Menurut keterangan Kapolres Pagar Alam AKBP Januar Setia Kencana Persada SIk melalui Kanit Reskrim Polres Pagar Alam Ipda Dusman SH, IW tidak beraksi sendirian (satu rekannya kini DPO). 

Ia memulai percakapan dengan nada bicara yang dibuat sedemikian rupa, sengaja menimbulkan kesan sopan dan tidak mencurigakan.

Puncak dari tipu muslihatnya adalah pengakuan palsu. 

"Pelaku bahkan mengaku berasal dari Malaysia dan baru berada di Bengkulu," terang Ipda Dusman. 

Strategi ini berhasil meruntuhkan kewaspadaan korban yang merasa iba dan tanpa curiga melayani perbincangan.


Setelah korban terbuai oleh cerita dan bujuk rayu IW termasuk pengalihan topik ke pameran kontrol psikologis sang pelaku mulai bekerja. 

Kedua mahasiswi itu, seolah tanpa sadar, menuruti instruksi. Mereka diajak keluar dari mal dan diperintah meninggalkan semua barang berharga.

Dampak kerugiannya cukup besar bagi kantong mahasiswa, mencapai total Rp38 juta.

Korban Pertama kehilangan tas berisi laptop, dua unit ponsel, dan barang berharga lainnya.

Korban Kedua harus merelakan iPhone 15  serta perhiasan emas miliknya.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved