Berita Ahmad Sahroni

REAKSI Pasrah Ahmad Sahroni pasca Dihukum MKD DPR Nonaktif 6 Bulan, Ngaku Ambil Hikmah yang Terjadi

Lewat akun media sosialnya, Ahmad Sahroni menanggapi hukuman yang dijatuhkan padanya. Sarhoni mengaku lapang dada menerima sanksi.

Editor: pairat
Kompas.com dan Instagram
REAKSI AHMAD SHARONI - Kolase Ahmad Sahroni. Berikut reaksi Ahmad Sahroni usai menerima hukuman dari Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) atas kesalahan yang dilakukannya. 

SRIPOKU.COM - Berikut reaksi pasrah Ahmad Sahroni setelah menerima hukuman dari Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) atas kesalahan yang dilakukannya. 

Sebelumnya Ahmad Sahroni mendapat sanksi dari MKD DPR karena ucapannya yang sempat membuat gaduh publik.

Bahkan rumahnya pun dirusak dan dijarah massa beberapa waktu lalu.

Ahmad Sahroni merupakan salah satu anggota DPR RI yang disorot karena pernyataannya.

Saat menanggapi isu pembubaran DPR RI, Sahroni berpandangan bahwa orang yang membawa isu tersebut bermental tolol.

SAHRONI NITIP MAAF - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni saat ditemui awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/3/2025).
SAHRONI NITIP MAAF - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni saat ditemui awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/3/2025). (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

Baca juga: BARU Terungkap Momen Sahroni Ngumpet Jatuh dari Plafon saat Rumah Dijarah, Lumuri Wajah dengan Debu

"Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak bodoh semua kita," kata Sahroni.

Atas ucapannya itu Ahmad Sahroni dilaporkan ke MKD DPR.

Ketua MKD DPR Nazaruddin Dek Gam menilai ucapan Sahroni tidak pantas.

"Teradu Saudara Sahroni atas teradu, ucapannya atau pernyataan langsung di hadapan publik dengan menggunakan diksi yang tidak pantas," katanya.

Wakil Ketua MKD DPR Adang Daradjatun membacakan hasil putusan terhadap Sahroni.

MKD memutuskan menghukum Sahroni dengan menonaktifkannya dari DPR RI selama 6 bulan.

"Menghukum teradu 5 Ahmad Sahroni non-aktif selama 6 bulan berlaku sejak tanggal putusan ini dibacakan yang dihitung sejak penonaktifan sebagaimana keputusan DPP Nasdem," katanya.

Lewat akun media sosialnya, Ahmad Sahroni menanggapi hukuman yang dijatuhkan padanya.

Sarhoni mengaku lapang dada menerima sanksi tersebut.

"Trimakasih kepada hakim MKD yg telah menghukum saya," kata Ahmad Sahroni.

Dia mengatakan mengambil hikmah dari segala kejadian yang menimpanya.

"Saya terima dan Saya ambil Hikmah serta pelajaran kedepan lebih baik lagi aminn," katanya.

Parta NasDem juga menonaktifkan Sahroni sebagai bendahara umum.

Sahroni mengaku bahwa ucapan kasar itu sebenarnya bukan ditujukan pada masyarakat Indonesia.

"Memang saya mengatakan tolol bapak ibu, bukan pada masyarakat, saya gak bilang bahwa masyarakat tolol gak sama sekali," katanya seperti dikutip dari video TikTok awi.wajo.

Menurutnya hal tersebut merupakan framing jahat yang dibentuk seseorang tak bertanggung jawab.

"Itu framing yang dilakukan oleh orang-orang, entah siapa orangnya akhirnya membenci begitu hebatnya pada saya," katanya.

Akibatnya anak dan istri Sahroni sampai terkena imbasnya.

"Anak istri saya disumpahin, anak jahanam durkaha segala macam," katanya.

Ahmad Sahroni bahkan baru muncul minggu-minggu ini setelah rumahnya di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dirusak dan dijarah pada Sabtu (30/9/2025).

"Kenapa saya baru hadir pagi hari ini ? Semua orang membenci saya, semua orang mencari saya, bapak ibu, saya Alhamdulillah tidak koruspi tapi dianggap rumah ini adalah duit rakyat dari hasil pajak," katanya.

Sahroni bahkan menyebut orang-orang yang menjarah rumahnya juga tidak membayar pajak.

"Saya yakin tuh orang-orang yang teriak itu boro-boro bayar pajak, pasti nunggu sembako juga," katanya.

Dia menyayangkan konteks politik yang sebenarnya justri tidak dipahami para pelaku.

"Konteks politik di dalam ruang pubik diframing orang yang gak ngerti kondisinya," kata Ahmad Sahroni.

Momen Sahroni Ngumpet Jatuh dari Plafon saat Rumah Dijarah

OLAH TKP - Suasana di Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (2/9/2025), kembali ramai oleh kedatangan aparat kepolisian. Tim Inafis Polda Jabar bersama jajaran Polres Indramayu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan di rumah satu keluarga yang diduga menjadi korban pembunuhan.
OLAH TKP - Suasana di Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (2/9/2025), kembali ramai oleh kedatangan aparat kepolisian. Tim Inafis Polda Jabar bersama jajaran Polres Indramayu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan di rumah satu keluarga yang diduga menjadi korban pembunuhan. (Tribun Jabar)

Baca juga: TELEPON Ferry Irwandi, Ahmad Sahroni Minta Maaf, Belum Siap Keluar Persembunyian Sebab Satu Hal

Setelah beberapa bulan sembunyi pasca rumah dijarah, kini Sahroni sudah berani muncul di hadapan publik.

Bahkan Sahroni terang-terangan menceritakan momen dimana ia ngumpet saat rumahnya dijarah.

Diakui Sahroni ia sampai jatuh dari plafon hingga nekat melumuri wajahnya dengan debu demi tak dikenali.

Diketahui  rumah Sahroni yang berada di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dirusak dan isinya dijarah massa pada Sabtu (30/8/2025) lalu.

Saat itu massa datang ke rumah Ahmad Sahroni sekira pukul 15.00 WIB.

Massa yang tidak mendapati Ahmad Sahroni di lokasi, berunjuk rasa mengutarakan kekesalannya di lokasi. 

Kekesalan massa juga dilampiaskan dengan melempari rumah Ahmad Sahroni dengan batu dan lainnya.

Rupanya Sahroni mengaku saat itu berada di dalam rumah tersebut.

Hanya saja ia sengaja ngumpet dan membuat wajahnya tak dikenali.

Sahroni pun baru-baru ini akhirnya mengungkap fakta detik-detik saat rumahnya dijarah.

"Ada tiga orang (penjarah) bapak ibu, menghampiri di kamar mandi ngelihat saya dan bertanya sama saya. Kebetulan muka saya, saya kasih debu dan sebelumnya saya ngumpet di atas plafon. Plafonnya enggak kuat saya jatuh. Akhirnya plafonnya saya ancurin sekalian tapi pintu kamar mandinya saya buka," jelas Sahroni seperti dikutip dari Instagram Lambe Turah.

Menurut Sahroni lantaran penjarahan itu, ia banyak kehilangan barang-barang pribadi.

"Kebayang enggak? Kolor diambil. Gosok gigi diambil," ujarnya.

Lantaran kini kasus penjarahan rumahnya sudah masuk ke ranah hukum, saat itu Sahroni pun meminta maaf kepada tetangganya bila ada anak ataupun saudara yang tertangkap.

"Bapak ibu mohon maaf sebelumnya kalau ada tetangga anaknya ditangkep polisi saya enggak tahu menahu karena ikut serta menjarah di rumah ini," katanya.

Selebihnya, Sahroni pun mengungkap tuduhan yang didapatnya setelah menjadi anggota DPR RI.

Sahroni pun lantas membantah tudingan bahwa ia korupsi.

"Saya alhamdulilah tidak korupsi. Tapi dianggap rumah ini adalah duit rakyat dari hasil pajak. Saya yakin tuh, orang-orang yang teriak itu boro-boro bayar pajak. Pasti nunggu sembako juga."

"Sayang bapak, ibu. Konteks politik di dalam ruang publik ini, di-framing orang yang enggak ngerti kondisinya," katanya. 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com.

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved