HUT RI ke 80

Sosok Muhammad Rayhan Tim Pengibar Bendera Sumsel, Juara 1 Taekwondo Internasional Open Bali

Kerja keras dan ketekunan menjadi kunci bagi Muhammad Rayhan Triwiansyah, seorang remaja asal Palembang yang berhasil meraih mimpi

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Yandi Triansyah
Dokumen Kesbangpol
LATIHAN PASKIBRAKA - Muhammad Rayhan Triwiansyah merupakan tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) asal Kota Palembang saat latihan di Griya Agung. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kerja keras dan ketekunan menjadi kunci bagi Muhammad Rayhan Triwiansyah, seorang remaja asal Palembang yang berhasil meraih mimpi ganda menjadi bagian dari tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Provinsi Sumatera Selatan dan menorehkan prestasi di kancah taekwondo.

Siswa SMA IT Harapan Mulia Palembang ini tak bisa menyembunyikan rasa bangga dan harunya.

"Senang dan bangga bisa masuk tim Paskibraka Sumsel dan bisa membanggakan orang tua," ujar Rayhan, Sabtu (16/8/2025).

Prestasi yang diraih Rayhan bukanlah tanpa perjuangan. Putra dari pasangan Hermansyah ST dan Dewi Panataraya SST MKes ini menceritakan bahwa jalan yang ia lalui penuh dengan usaha dan pengorbanan, sejak awal persiapan hingga akhirnya lolos seleksi di tingkat provinsi.

Ia juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada para pelatih yang telah membina fisik dan mentalnya.

"Sedikit demi sedikit lama-lama akan jadi bukit. Seperti itulah latihan yang saya jalani, sampai saya bisa bersuara lantang," katanya, merujuk pada prinsip yang selalu ia pegang.

Semangat juang Rayhan tidak lepas dari latar belakangnya sebagai atlet taekwondo berprestasi. Ia pernah menyabet berbagai gelar juara, termasuk:

Juara 1 Taekwondo Internasional Open Bali
Juara 2 Kostrad Taekwondo Jakarta
Juara 1 MOKA Taekwondo Championship
Juara 1 Taekwondo Nusa Cup

Rayhan percaya, latihan keras yang ia jalani, baik di Paskibraka maupun taekwondo, adalah "bibit pohon yang terus disiram dan dijaga akan menghasilkan buah yang manis." Baginya, moto hidupnya adalah "jangan takut menunjukkan siapa kita ke orang-orang."

Bagi Rayhan, motivasi terbesarnya datang dari kedua orang tuanya.

"Idola saya tentu kedua orang tua saya, karena sejak awal mengikuti Paskibraka tidak ada yang memotivasi diri saya selain mereka," ungkap pria kelahiran Palembang, 17 Juni 2009, ini.

Dengan pelaksanaan upacara 17 Agustus di depan mata, Rayhan berharap bisa masuk tim inti. Sementara itu, untuk masa depan, ia telah memiliki tujuan yang jelas.

"Untuk cita-cita saya, ingin masuk Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN)," pungkasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved